REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Rusia menjawab tudingan yang menyebut negara tersebut ada di balik pembuatan film dokumenter baru tentang Kashmir yang dibuat oleh media digital. Film ini memuat gambaran bahwa Kashmir bagaikan bentuk Palestina lain yang sedang dirancang.
Rusia telah menepis laporan media Rusia, Redfish, yang menggambarkan Kashmir sebagai Palestina lain yang sedang dibuat sekaligus menegaskan kembali posisinya bahwa itu adalah masalah bilateral antara India dan Pakistan.
Kedutaan Rusia dalam pernyataannya, menyampaikan, posisi resmi Rusia tentang masalah Kashmir dan sikap Rusia tentang non-intervensi dalam perselisihan bilateral tetap tidak berubah.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan, permasalahan Kashmir harus diselesaikan hanya antara India dan Pakistan.
"Solusinya harus ditemukan antara India dan Pakistan saja, dan itu harus didasarkan pada kesepakatan yang dicapai, termasuk Perjanjian Simla tahun 1972 dan Deklarasi Lahore 1999," demikian pernyataan Kedutaan Rusia itu, seperti dilansir The New Indian Express, Senin (7/2/2022).
Kedutaan juga mengatakan, kategori yang menyesatkan di Twitter sebagai "media yang berafiliasi dengan negara Rusia" tidak membuatnya secara otomatis terkait dengan dukungan negara mana pun.
"Saluran ini berfungsi secara independen terkait dengan kebijakan editorialnya. Namun, diharapkan kompleksitas dan latar belakang sejarah dari masalah ini dan isu-isu regional lainnya akan diberikan pemahaman dan pendekatan yang seimbang, yang diharapkan dari media profesional mana pun," kata kedutaan.
Akun twitter media Redfish tercatat dikategorikan sebagai 'media yang berafiliasi dengan negara Rusia'. Sedangkan di website-nya, Redfish menggambarkan dirinya sebagai pembuat konten digital yang memenangkan banyak penghargaan.