Selasa 08 Feb 2022 08:14 WIB

Menlu AS ke Pasifik Imbangi Kecepatan dan Jangkauan China

Kecepatan dan jangkauan China ke Kepulauan Pasifik telah menjadi peringatan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Antony Blinken
Foto: AP/Andrew Harnik/AP Pool
Menteri Luar Negeri Antony Blinken

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Pasifik pekan ini. Kunjungan tersebut untuk mengingatkan dunia bahwa fokus strategis jangka panjang Washington tetap pada kawasan Asia-Pasifik.

Blinken berangkat ke Australia, Fiji, dan Hawaii untuk perjalanan selama sepekan pada Senin (7/2/2022). Pertemuan itu, menurut AS, bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen untuk melawan pemaksaan ekonomi dan militer China yang berkembang.

Baca Juga

Sorotan perjalanan termasuk pertemuan kelompok informal Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat atau dikenal dengan istilah Quad. Kemudian upaya diplomatik mengenai Korea Utara dan diskusi tentang keprihatinan negara-negara Kepulauan Pasifik dengan dugaan pejabat AS bahwa China ingin membangun pangkalan.

Blinken akan menjadi tuan rumah bagi Jepang dan Korea Selatan untuk diskusi yang diharapkan berpusat pada Korea Utara katika berada di Hawaii. Pyongyang telah melakukan serangkaian peluncuran rudal tahun ini, meningkatkan kekhawatiran akan kembali menguji coba rudal balistik antarbenua dan bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 .

Pakar Asia dan Australia di lembaga think-tank Center for Strategic and International Studies Charles Edel mengatakan, perjalanan Blinken menggarisbawahi betapa pentingnya dan menantangnya bagi Washington untuk mempertahankan fokus pada Indo-Pasifik. Pertemuan di Melbourne, diharapkan untuk membahas cara mencapai tujuan lebih lanjut termasuk kebijakan iklim dan menyediakan vaksin Covid-19 ke Asia Tenggara menjelang pertemuan puncak Mei di Jepang yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joe Biden.

Dalam pertemuan dengan perdana menteri Fiji dan para pemimpin Kepulauan Pasifik, kebijakan iklim dan tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh China diharapkan menjadi yang utama.

"Kecepatan dan jangkauan China ke Kepulauan Pasifik telah menjadi peringatan," kata Diplomat top AS untuk Asia Timur di bawah mantan Presiden Barack Obama, Daniel Russel.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price ditanya apakah Blinken telah mempertimbangkan untuk membatalkan perjalanan karena krisis Ukraina. Price menjawab bahwa AS mampu melakukan banyak hal dalam saat bersamaan.

Tapi Price mengatakan Blinken sebagian besar fokus pada krisis Ukraina. Blinken akan tetap berhubungan dengan rekan-rekan pemerintah AS tentang masalah Ukraina selama perjalanan.

"Kami adalah negara besar. Kami adalah departemen besar. Kami memiliki banyak tantangan di hadapan kami," kata Price.

Perjalanan Blinken dilakukan beberapa hari setelah China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas, termasuk melawan AS. Diplomat top Departemen Luar Negeri untuk Asia Timur Daniel Kritenbrink mencaci Presiden Cina Xi Jinping. Dia mengatakan pertemuan Xi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin seharusnya menjadi kesempatan untuk mendorong de-eskalasi ketegangan Ukraina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement