REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peninjauan Gedung Putih menemukan bukti yang kredibel bahwa ilmuwan terkemuka Dr. Eric Lander melanggar “Kebijakan Tempat Kerja yang Aman dan Hormat”. Pemerintah berencana untuk mempertahankannya setelah memberinya konseling.
"Kepemimpinan Gedung Putih bertemu dengan Dr. Lander untuk membahas keseriusan masalah ini dan harapan Presiden agar semua interaksi staf dilakukan dengan hormat,” kata juru bicara Gedung Putih Mike Gwin.
Tinjauan internal tahun lalu yang didorong oleh keluhan di tempat kerja, menemukan bukti. Direktur Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi (OSTP) dan penasihat sains untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ini menggertak staf dan memperlakukan mereka dengan tidak hormat.
Tindakan tersebut bertentangan dengan arahan Biden pada hari pertama menjabat bahwa mengharapkan kejujuran dan kesopanan dari semua orang yang bekerja untuk pemerintahannya. Biden menyatakan akan memecat siapa pun yang menunjukkan rasa tidak hormat kepada orang lain. Temuan terhadap perilaku Lander pertama kali dilaporkan oleh Politico.
Gedung Putih mengatakan pejabat senior pemerintah telah bertemu dengan Lander tentang tindakan dan manajemen kantornya. Dikatakan Lander dan OSTP diharuskan untuk mengambil tindakan korektif tertentu sebagai bagian dari tinjauan.
"Kami menganggap ini sangat serius dan kami mengambil tindakan cepat untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi," kata Gwin.
Lander pun telah mengeluarkan permintaan maaf kepada staf di kantornya. Dia mengakui telah berbicara dengan rekan-rekan di OSTP dengan cara yang tidak sopan atau merendahkan.
"Saya sangat menyesal atas perilaku saya. Saya terutama ingin meminta maaf kepada Anda yang saya perlakukan dengan buruk, atau yang hadir pada saat itu," ujar Lander.
Lander tampil menonjol bersama presiden pekan lalu ketika meluncurkan kembali program "Cancer Moonshot" untuk mengumpulkan sumber daya federal di balik penelitian dan pengobatan untuk penyakit kanker.