REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, meninjau lokasi yang akan dikembangkan menjadi peternakan sapi modern skala besar Citra Borneo Indah (CBI) Group. Peternakan sapi terintegrasi ini diharapkan menjadikan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan.
Terkait kunjungannya ini, Bahlil mengunggahnya di akun instagram @bahlillahadalia. Ia menuliskan “Yang ada di belakang saya ini adalah hamparan lahan seluas lebih dari 19.000 (19.708) hektare, yang akan dikembangkan menjadi peternakan sapi modern skala besar oleh Citra Borneo Indah (CBI) Group, di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Targetnya, 3.000 ekor sapi per tahun.”
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id disebutkan dalam kunjungan itu Bahlil didampingi pemilik CBI Group H. Abdul Rasyid AS, yang juga pengusaha nasional asal Kalteng. Mereka selanjutnya meninjau lokasi budidaya ternak sapi yang terintegrasi dengan perkebunan sawit.
Sistem integrasi sawit-sapi itu, terdapat pada salah satu kawasan perkebunan kelapa sawit milik anak perusahaan CBI Group di Kabupaten Kotawaringin Barat. Di Sulung Ranch itu, sebanyak lebih dari 8.000 (8.176) ekor sapi telah dibudidaya di atas lahan seluas lebih kurang 50.000 hektare.
“Peternakan sapi terintegrasi ini menjadikan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan. Karena, pakan sapinya berupa buah sawit dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sawit, sementara kotoran sapinya dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kelapa sawit,” papar Bahlil.
Sebelumnya, PT. Prima Nusantara Abadi Kobar (PNAK) berkomitmen bekerja sama dengan masyarakat dalam pengadaan pakan ternak sapi yang dikembangbiakkan di Sukamara Ranch. Perusahaan CBI Group yang juga membawahi PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan PT Citra Borneo Utama (CBU) ini siap menampung hasil panen singkong milik warga wilayah pesisir di Sukamara itu.
Herd Of Cattle Division PT PNAK, Lalu Suherman, mengatakan, pihaknya berkomitmen menampung hasil panen singkong yang sudah dalam bentuk gaplek, sebagai bahan pakan ternak sapi.
Seorang warga Kecamatan Pantai Lunci, Hadiarto mengatakan, dengan adanya kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat sangat membantu dan menjadi nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia bersyukur atas adanya program pemberdayaan masyarakat tersebut.