Selasa 08 Feb 2022 11:53 WIB

Kementan Panen Jagung Perdana di Kawasan Pertanian Terpadu Wajo

Kementan mendorong pengembangan kawasan pertanian berskala ekonomi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL),  menyatakan Kementan mendorong pengembangan kawasan pertanian berskala ekonomi
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyatakan Kementan mendorong pengembangan kawasan pertanian berskala ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Menteri Pertanian yahrul Yasin Limpo melakukan penanaman sekaligus panen jagung perdana di kawasan pertanian terpadu (integrated farming) Kabupaten Wajo. 

Dalam kunjungan ini, Mentan mendorong Wajo untuk mengembangkan kawasan pertanian berskala ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga

"Pertanian itu sektor yang menyediakan pangan juga menjadi lapangan kerja yang terbuka sehingga petani sepanjang dia bekerja pasti menghasilkan uang. Pak Bupati tunjukkan Maret besok lahan ini panen dengan provitas minimal 5 kg per hektare , buat ini luar biasa, konsepsikan segera," kata Syahrul dalam keterangan resmi, Selasa (8/2/2022).

Mentan mengatakan bahwa anggaran Pemerintah memiliki keterbatasan. Maka dari itu program integrated farming juga harus didukung dengan kebijakan KUR sektor pertanian, pemberian fasilitas KUR khusus untuk kelompok komoditas pertanian dan komoditas produktif lainnya dengan perusahaan mitra sebagai off-taker.

"Saya yakin jika kita bergerak bersama Insya Allah apa yang kita targetkan bisa tercapai. Saya harap pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Perlu diperhatikan beberapa syarat integrated farming, antara lain letak strategis, lahan clear and clean di lokasi eksisting atau lahan baru, dikelola oleh kelompok tani dan SDM yang aktif, diutamakan satu hamparan, dikembangkan sebagai demfarm show window teknologi, bisa dijadikan agro wisata.

"Jadi setelah ini segera lakukan pelatihan segera, lahan harus clear, pekerja juga harus clear jadi pengembangan ini tidak ada hambatan lagi. Sekali lagi Pak, Maret saya mau lihat bagaimana perkembangannya," tutur Syahrul.

Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis jagung Kab Wajo seluas 400 hektare hektare (ha) terdiri dari 41 ha jagung siap panen, 73 ha jagung sudah tanam, 30 ha untuk pengembangan cabai, 21 ha untuk kacang hijau, 48 ha pisang, 15 ha mangga, 250 ekor sapi, 70 ribu ekor ayam pedaging dan 20 titik embung.

"Pemerintah Wajo menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Menteri Syahrul yang selalu menjadi inspirasi dan motivator yang tidak pernah menyerah untuk kerja, kerja dan kerja," kata dia.

Pengembangan kawasan ini menjadi sinergi antara pemerintah, masyarakat dan seluruh stake holder untuk meningkatkan income masyarakat sehingga nilai ekonomi yang akan dinikmati masyarakat memberikan dampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Wajo.

"Semua stakeholder kita libatkan menyatu, semua kelompok tani kita berdayakan, semua lahan yang kurang produktif kita produktifkan, semua sumber air kita manfaatkan sehingga upaya ini bisa kita jalankan maksimal," ujarnya.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement