Selasa 08 Feb 2022 12:01 WIB

BNPB: Banjir di Bengkulu Berangsur Surut

Banjir sempat menggenangi 679 unit rumah di wilayah Kota Bengkulu

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa membersihkan ruangan kelas yang penuh lumpur pasca banjir di Bengkulu Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/David Muharmansyah
Sejumlah siswa membersihkan ruangan kelas yang penuh lumpur pasca banjir di Bengkulu Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau bencana hidrometeorologi yang menerjang beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu pada Ahad (6/2/2022), sekitar pukul 07.30 WIB. Banjir yang sempat menggenangi 679 unit rumah di wilayah Kota Bengkulu itu berangsur surut. 

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan banjir di Bengkulu terjadi setelah hujan lebat hingga debit air Sungai Bengkulu meluap. "Sebanyak 679 KK yang tempat tinggalnya berada di sejumlah kelurahan di tiga kecamatan tergenang banjir, meskipun tidak ada laporan warga yang mengungsi," kata Abdul dalam keterangan pers, Selasa (8/2/2022). 

Baca Juga

Abdul mengatakan BPBD setempat melaporkan kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Bentiring dan Rawa Makmur di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kelurahan Sawah Lebar Baru di Kecamatan Ratu Agung, serta Kelurahan Sukamerindu, Tanjung Jaya dan Tanjung Agung di Sungai Serut. 

Selain rumah tergenang, banjir juga berdampak pada fasilitas pendidikan satu unit dan masjid satu unit. BPBD Kota Bengkulu bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, dinas terkait, PMI, Tagana dan warga berada di lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat. 

"Meskipun belum ada warga yang mengungsi, BPBD telah menyiagakan tenda keluarga untuk mengantisipasi dampak banjir yang lebih buruk. Di samping itu, BPBD dan unsur pemerintah lain telah menyalurkan bantuan logistik makan dan minum," ujar Abdul. 

Sementara itu, wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami banjir dan longsor pada Ahad (6/2). Insiden berlangsung setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sehingga mengakibatkan debit air Sungai Bengkulu meluap. 

Sejumlah desa terdampak banjir tersebar di 4 kecamatan, yaitu Desa Pulau Panggung, Jaya Karta dan Aba Terunjam di Kecamatan Talang Empat, Desa Pagar Dewa dan Kembang Ayun di Pondok Kelapo, Desa Genting di Bang Haji serta Desa Surau di Taba Penanjung. Tercatat banjir ini berdampak pada 96 KK dan sejumlah rumah maupun fasilitas umum, antara lain 97 unit rumah dan satu unit kantor desa.

"BPBD Kabupaten Bengkulu bersama unsur terkait daerah telah melakukan penanganan darurat dan memastikan keselamatan warga dari bahaya banjir," ucap Abdul. 

Di sisi lain, Abdul menjelaskan peringatan dini cuaca dalam dua hari ke depan (8-9 Februari 2022) menyebutkan hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu. Menyikapi potensi tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan. 

"Berbagai upaya dapat dilakukan apabila banjir terjadi seperti menyiapkan langkah-langkah aman evakuasi. Saat evakuasi, pastikan prosesnya berlangsung dengan mengutamakan protokol kesehatan. Demikian juga apabila harus berada di tempat evakuasi sementara. Kewaspadaan ekstra perlu dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini," ujar Abdul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement