REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur melalui PT Mega Surya Mas Surabaya menggelar operasi pasar minyak goreng akibat kelangkaan komoditas tersebut di pasaran. Operasi pasar minyak goreng digelar di Pasar Semampir di Kecamatan Kraksaan, Pasar Maron di Kecamatan Maron, dan Pasar Paiton di Kecamatan Paiton, pada Selasa (8/2/2022).
"Kami menyiapkan sebanyak 6.000 liter minyak goreng dengan harga Rp 13.500 per liter dalam operasi pasar tersebut," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh Natsir di kabupaten setempat.
Operasi pasar minyak goreng yang dimulai pukul 07.30 WIB langsung diserbu oleh masyarakat karena selama ini masyarakat kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng di pasaran. Sehingga mereka pun rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng murah dengan harga Rp 13.500 per liter.
"Operasi pasar minyak goreng itu dilakukan untuk menindaklanjuti arahan dari pemerintah terkait dengan kebijakan minyak goreng satu harga, sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan harga terjangkau," tuturnya.
Untuk mendapatkan minyak goreng murah itu, lanjut dia, masyarakat harus membawa fotokopi identitas kartu tanda penduduk (KTP) Kabupaten Probolinggo. Pembelian juga dibasi sebanyak dua liter untuk setiap orang.
"Hal itu dilakukan supaya ada pemerataan dan semua masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau melalui operasi pasar di Kabupaten Probolinggo," katanya.
Ia berharap masyarakat Kabupaten Probolinggo dapat memperoleh minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau dengan adanya operasi pasar dan untuk mengurangi kelangkaan minyak goreng yang ada di pasaran. "Sebanyak 6.000 liter minyak goreng yang disiapkan dalam operasi pasar dibagi di tiga lokasi yakni 2.000 liter di Pasar Semampir. Kemudian 2.000 liter di Pasar Maron dan sisanya 2.000 liter di Pasar Paiton," ujarnya.