Selasa 08 Feb 2022 13:37 WIB

Pasien Covid-19 Isoman di Bantul Terus Bertambah

Lebih dari 300 orang melakukan isoman di Bantul karena positif Covid-19

Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan hingga pekan depan menyusul belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sekitar 800 siswa serta guru mengikuti pelacakan melalui Swab PCR .
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan hingga pekan depan menyusul belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sekitar 800 siswa serta guru mengikuti pelacakan melalui Swab PCR .

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus aktif Covid-19 atau pasien yang menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bertambah hingga Senin (7/2/2022) malam menjadi 339 orang, setelah terjadi penambahan kasus baru terkonfirmasi 43 orang dalam sehari terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul di laman media sosial Pemkab, Selasa (8/2/2022), tambahan kasus baru berasal dari Kecamatan Banguntapan sebanyak 13 orang, Sewon sembilan orang, Kasihan juga sembilan orang, Sedayu delapan orang, Piyungan dua orang, Pandak satu orang, dan Jetis satu orang. Penambahan kasus baru di Bantul tersebut disertai dengan kasus konfirmasi Covid-19 yang sembuh berjumlah empat orang, dari Kecamatan Imogiri, Banguntapan, Pleret, dan Sewon.

Baca Juga

Akan tetapi untuk kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia dalam periode tersebut tercatat nol orang atau tidak ada laporan kasus baru. Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif Covid-19 di Bantul secara kumulatif hingga Senin (7/2) sebanyak 57.802 orang, dengan angka kesembuhan sebanyak 55.890 orang, sedangkan kasus meninggal totalnya tercatat 1.573 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di rumah sakit untuk proses penyembuhan menjadi 339 orang. Kasus Covid-19 isolasi tersebut tersebar di seluruh 17 kecamatan se-Bantul dengan tiga kecamatan terbanyak ada di Banguntapan 97 orang, disusul Sewon 49 orang, kemudian Kasihan 44 orang.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terus mengajak masyarakat kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, apalagi di saat peningkatan kasus penularan akibat varian Omicron.

"Mari bersama kita putus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

Baca: Luhut: Pemerintah tak Mau Masyarakat Panik Ganggu Ekonomi

Baca: Usai Pindahkan PKL, Pemprov DIY akan Perbaiki Infrastruktur Malioboro

Baca: UGM Mulai PTM Terbatas, Pakai Sistem Bauran dengan Online

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement