Selasa 08 Feb 2022 13:48 WIB

Jarak Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua akan Diperpanjang

Perpanjangan jarak suntikan akan berlaku pada dua vaksin, yakni Moderna dan Pfizer.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Perpanjangan jarak suntikan akan berlaku pada dua vaksin, yakni Moderna dan Pfizer.
Foto: AP/Moises Castillo
Perpanjangan jarak suntikan akan berlaku pada dua vaksin, yakni Moderna dan Pfizer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli kesehatan di Amerika Serikat mengimbau adanya perpanjangan jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19. Imbauan ini sedang dipertimbangkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Anjuran tersebut disampaikan oleh petugas CDC Dr Sara Oliver dalam sebuah presentasi, dilansir dari Fox News, Selasa (8/2/2022). Dr Oliver mengatakan, jarak penyuntikan antardosis selama delapan pekan tampak menurunkan risiko peradangan jantung atau miokarditis terkait vaksin Covid-19.

Baca Juga

Anjuran ini rencananya akan diberlakukan untuk dua vaksin Covid-19. Kedua vaksin tersebut adalah Moderna dan Pfizer.

Dr Oliver mengatakan miokarditis merupakan efek samping yang kerap dikaitkan dengan vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna. Efek samping ini sebenarnya langka, dan sebagian besar kasusnya bersifat ringan dan dapat diperbaiki dengan cepat. Efek samping tersebut cenderung lebih banyak ditemukan pada laki-laki.

CDC juga sedang mempertimbangkan perubahan interval pemberian dosis vaksin Covid-19 untuk individu dengan gangguan imun. Menurut panduan CDC yang berlaku saat ini, individu dengan gangguan imun dianjurkan untuk mendapatkan empat dosis vaksin Covid-19.

Dalam panduan tersebut, CDC mengimbau agar tiga dosis vaksin Covid-19 diberikan kepada individu dengan gangguan imun dalam waktu dua bulan. Dosis keempat diberikan dalam kurun waktu lima bulan setelah pemberian dosis ketiga.

Perubahan yang sedang dipertimbangkan CDC untuk kelompok dengan gangguan imun ini adalah interval untuk pemberian dosis keempat. CDC mengindikasikan dosis keempat vaksin Covid-19 sebaiknya diberikan tiga bulan setelah dosis ketiga disuntikkan.

Anjuran tersebut hanya diberlakukan untuk dua kelompok. Kelompok tersebut adalah warga berusia 18 tahun ke atas yang menerima vaksin Covid-19 Moderna atau Johnson & Johnson, dan warga berusia 12 tahun ke atas yang menerima vaksin Covid-19 Pfizer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement