Selasa 08 Feb 2022 14:10 WIB

3 Potensi Bahaya dari Tingginya Angka Penularan Covid-19

Ada potensi bahaya yang bisa terjadi seiring dengan tingginya penularan Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Ada potensi bahaya yang bisa terjadi seiring dengan tingginya penularan Covid-19.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Ada potensi bahaya yang bisa terjadi seiring dengan tingginya penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhirnya pemerintah Indonesia memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di beberapa daerah. Pembatasan sosial seperti ini memang amat diperlukan untuk menekan angka penularan Covid-19 di masyarakat yang semakin tinggi dan memunculkan tiga potensi bahaya yang terjadi.

"Hal ini memang amat diperlukan karena setidaknya ada tiga potensi bahaya yang seiring dengan tingginya penularan Covid-19 di masyarakat," ujar Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit sekaligus Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama seperti dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Pertama, dengan makin banyaknya kasus maka tentu secara proporsional akan makin banyak juga yang sakit sedang atau berat. Setidaknya membuat beban pelayanan kesehatan makin meningkat. Apalagi sudah dikabarkan dua hari yang lalu bahwa sudah mulai banyak petugas kesehatan yang tertular Covid-19. Artinya, dia melanjutkan, penularan di masyarakat harus ditekan agar jumlah yang kasus sedang berat juga dapat dikendalikan dan pelayanan rumah sakit juga dapat lebih optimal, jangan sampai kejadian Juni dan Juli 2021 terjadi lagi. 

Potensi kedua, beberapa waktu yang lalu Dirjen organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) Tedros secara jelas menyebutkan bahwa “more transmission of Covid-19 means more deaths" (lebih banyak transmisi berarti lebih banyak kematian).

"Kita dengan amat sedih mengetahui bahwa kemarin, 7 Februari 2022, ada 82 orang warga Indonesja yang wafat akibat Covid-19. Ini meningkat lebih dari 15 kali dalam sebulan dari 7 Januari 2022 dimana kita bersedih karena lima warga kita wafat ketika itu," katanya.

Penegendalian penularan di masyarakat merupakan salah satu upapa penting untuk menekan kasus berat yang dapat menimbulkan kematian. Kemudian pria yang juga pernah menjabat sebagai Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara menyebutkan potensi bahaya ketiga adalah ketika penularan di masyakat sedang tinggi seperti sekarang maka virus harus melakukan replikasi untuk terus memperbanyak diri dalam penularan virus. 

"Pada waktu virus melakukan replikasi maka dapat saja terjadi mutasi, dan kalau mutasi berkepanjangan maka ini dapat berpotensi menimbulkan varian baru. Jadi, pengendalian penularan di masyarakat juga akan amat berperan untuk mencegah timbulnya lagi varian-varian baru di masa datang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement