Selasa 08 Feb 2022 15:29 WIB

Reisa: Omicron di Indonesia Bergejala Ringan

Pasien omicron lebih sedikit yang membutuhkan perawatan di RS.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.
Foto: @BNPB_Indonesia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah, bahkan melonjak sebulan terakhir. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengatakan, varian omicron menjadi salah satu faktor yang membuat kasus Covid-19 di Tanah Air meningkat drastis.

"Salah satu faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia adalah varian omicron. Varian omicron punya karakteristik yang jauh lebih menular dibandingkan varian delta," ujarnya saat mengisi sebuah konferensi virtual, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Dia menambahkan, pihaknya memantau gejala pasien Covid-19 omicron bersifat ringan atau bahkan tanpa gejala. Menurutnya, ini yang sebenarnya yang membedakan omicron dengan varian delta tahun lalu.

Ia mengingatkan, saat varian delta banyak terjadi tahun lalu akibatnya lebih banyak orang mengalami gejala yang berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Ini berbeda dengan varian omicron yang lebih sedikit membutuhkan rawat inap.

"Meski terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 saat ini, jumlah pasien di rumah sakit (RS) relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu," katanya.

Melihat kondisi saat ini, ia menyebutkan, pemerintah juga telah mengeluarkan imbauan untuk pasien yang tanpa gejala atau yang ringan cukup dirawat di rumah. Sebab, rumah sakit belum tentu dibutuhkan pasien Covid-19 bergejala ringan.

Ia menegaskan, fasilitas kesehatan rumah sakit diperuntukkan bagi orang terinfeksi Covid-19 yang benar-benar membutuhkan perawatan di sana. "Misalnya pasien Covid-19 yang mengalami perburukan kondisi, gejala sedang hingga gejala berat," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement