REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 36 pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu diduga terserang varian Omicron. Masyarakat pun diminta waspada seiring kenaikan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan, mengatakan, 36 pasien Covid-19 itu merupakan akumulasi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak kasus itu melonjak mulai pertengahan Januari 2022 hingga sekarang.
Dede mengatakan, nilai cycle threshold (CT value) dari 36 pasien itu kurang dari 25. Berdasarkan surat edaran dari Kemenkes RI, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan nilai CT kurang dari 25, harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Pemeriksaan WGS itu untuk memastikan pasien tersebut terpapar varian Omicron atau bukan. "Sampelnya sudah kami kirim ke Labkesda Provinsi Jabar. Sampai sekarang kami masih menunggu hasilnya," kata Dede, Rabu (8/2).
Dede mengungkapkan, sejauh ini, warga Kabupaten Indramayu yang dipastikan terpapar Omicron ada satu orang. Yakni, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Arab Saudi.
"Yang bersangkutan kini sudah sembuh, sudah pulang. Tapi kami tetap pantau," ucap Dede.
Dede mengungkapkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu mengalami lonjakan yang signifikan. Pada pekan pertama 2022, kasus Covid-19 hanya ada dua orang. Namun sepanjang pekan kelima, kasus terkonfirmasi baru sudah mencapai 163 orang.
Dede pun mengingatkan, masyarakat bahwa kasus Covid-19 kini melonjak kembali. Karena itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus benar-benar diterapkan secara disiplin.
"Jangan merasa sudah vaksin, kemudian prokes diabaikan," kata Dede.
Dede menambahkan, pihaknya juga terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Bagi masyarakat yang belum lengkap dosis vaksinnya, diminta segera mengikuti vaksinasi hingga tahap booster.