Selasa 08 Feb 2022 18:57 WIB

Syahrul Ajak Petani Genjot Produksi Padi dengan Empat Kali Tanam Setahun

Kabupaten Bone sebagai sentra beras siap lakukan empat kali tanam

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani di untuk melakukan penanaman padi dengan menggunakan varietas unggul yang bisa menarik banyak negara untuk mengimpor berasnya dari Indonesia.
Foto: Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani di untuk melakukan penanaman padi dengan menggunakan varietas unggul yang bisa menarik banyak negara untuk mengimpor berasnya dari Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani di untuk melakukan penanaman padi dengan menggunakan varietas unggul yang bisa menarik banyak negara untuk mengimpor berasnya dari Indonesia. Karena itu, Syahrul mendorong agar pada tahun ini petani bisa memproduksi padi dengan empat kali tanam dan panen atau IP 400.

"Karena itu varietas tidak boleh pakai yang kurang, harus yang lebih jenjang dan lebih cepat. Varietasnya harus yang lebih bagus kalau perlu ini kita targetkan untuk ekspor," kata Syahrul saat mengunjungi sentra pertanaman padi di Bone, Sulawesi Selatan, seperti dikutip dari Siaran Pers Kementan, Selasa (8/2/2022).

Syahrul mengatakan, Kabupaten Bone sebagai salah satu sentra padi harus mampu membuktikan diri sebagai daerah yang memproduksi padi lebih banyak. Dengan begitu, ke depan Provinsi Sulawesi Selatan kembali menjadi percontohan produksi padi nasional.

"Daerah lain saya yakin bisa menjadi contoh bagi pertanian nasional. Oleh karena itu semua petani yang ada ini harus di latih dulu, baik dari sisi teknologi maupun cara menanamnya. Ingat yang paling tinggi dari modal itu bukan uang, tapi semangat dan kebersamaan," katanya.

Syahrul mengatakan, secara keseluruhan Indonesia termasuk negara subur dengan produksi beras yang selalu surplus. Sehingga dalam beberapa tahun terakhir Indonesia tidak pernah melakukan impor.

"Tahun 2020 stok kita 7 juta ton dan 2021 stok kita sampai 9 juta ton. Dan, kalau ke depan kita bisa terus terusan tidak impor, maka negara kita termasuk negara yang swasembada pangan di bidang beras. Apalagi nilai tukar petani kita naik, artinya kesejahteraan petani juga naik," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bone Ambo Dalle, mengatakan, wilayahnya selalu siap melaksanakan program Kementan, terutama pada peningkatan produksi hingga 4 kali panen.

"Kita akan mendukung program Kementan untuk kegiatan optimalisasi produksi pertanian. Dan alhamdulillah kami adalah salah satu pemerintah yang mendukung agar petani di Bone bisa menanam 4 kali dalam setahun," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement