Rabu 09 Feb 2022 00:44 WIB

KBIJ Berupaya Perluas dan Tingkatkan Kualitas Layanan

Dalam beberapa tahun terakhir, KBIJ mengembangkan credit bureau system yang baru.

Red: Bilal Ramadhan
Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan lembaga jasa keuangan, non-lembaga jasa keuangan dan perusahaan e-KYC dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (8/2/2022).
Foto: Istimewa
Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan lembaga jasa keuangan, non-lembaga jasa keuangan dan perusahaan e-KYC dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (8/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan lembaga jasa keuangan, non-lembaga jasa keuangan dan perusahaan e-KYC dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid.

Penandatanganan kerja sama ini sekaligus menandai tonggak awal hadirnya KBIJ sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (biro kredit swasta) yang memiliki kemampuan dan orientasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing pihak yang membutuhkan layanan informasi.

Adapun perusahaan yang ikut menandatangani nota kesepahaman adalah PT Bank Mega, Tbk., PT Home Credit Indonesia, PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah), PT Atome Finance Indonesia (Atome), PT Trust Teknologi Finansial (TrustIQ), M.B.A. Consulting Indonesia dan PT Aksata Pratama Teknologi.

Direktur Utama KBIJ, Agus Subekti menjelaskan, dengan pengalaman lebih dari lima tahun sebagai biro kredit, serta dukungan pemegang saham dan manajemen baru yang berpengalaman di industri biro kredit, KBIJ selama beberapa waktu terakhir ini telah mengembangkan Credit Bureau System yang 100 persen baru.

"Dan sepenuhnya dirancang agar mampu memberikan layanan informasi yang up to date, lengkap, akurat dan dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan spesifik masing-masing pengguna," kata Agus dalam rilisnya, Selasa.

photo
Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan lembaga jasa keuangan, non-lembaga jasa keuangan dan perusahaan e-KYC dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid, Selasa (8/2/2022). - (Istimewa)

Pernyataan senada disampaikan oleh Entjik S. Djafar selaku CEO DanaRupiah yang ikut menandatangani nota kesepahaman. Entjik mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, terutama dalam hal Credit Bureau, fintech P2P akan memperkuat Risk Control.

"Dan mempermudah dalam melakukan evaluasi terhadap calon borrower dengan proses yang lebih cepat dalam hitungan detik karena proses dilakukan dengan koneksi API," kata Entjik.

Gunawan Hendrikus selaku Account Services Head - PT. Bank Mega, Tbk mengatakan, kebutuhan pihaknya adalah bagaimana membuat proses dan pengalaman customer kami menjadi jauh lebih nyaman, singkat dan akurat. "Layanan KBIJ sudah sesuai dengan apa yang kami butuhkan, salah satunya juga membantu pertumbuhan yang sehat pada perusahaan kami,” kata Gunawan.

Wawan Salum selaku CEO Atome Financial Indonesia menambahkan, pihaknya senang melihat perkembangan KBIJ. Jika kerja sama berlangsung lancar. "Semoga hal ini bisa membawa dampak yang baik juga untuk industri," kata Wawan.

KBIJ telah menyiapkan sejumlah produk yang akan disediakan untuk membantu produk bisnis mitra di antaranya adalah Laporan dan Skor Kredit yang spesifik berdasarkan produk, Skor Kredit yang dapat dikustomisasi, layanan portfolio monitoring yang memudahkan mitra menerapkan pemantauan kondisi debitur secara preventif dan responsif, dll.

Produk-produk KBIJ tersebut dirancang sebagai solusi holistik, real time, dengan akurasi yang tinggi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dan manajemen risiko yang disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi dan pola untuk melayani populasi banked dan underbanked.

Untuk mendukung proses bisnis perusahaan mitra, produk KBIJ menawarkan efisiensi yang dihasilkan oleh produk-produk yang akurat, informasi perkreditan yang up-to-date serta cakupan pasar yang lebih luas.

Hal ini memungkinkan karena KBIJ memanfaatkan data SLIK dan data alternatif, yang dapat membantu bisnis anggota-anggota KBIJ untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan dalam menjalankan bisnis.

KBIJ didukung dengan teknologi informasi termutakhir, baik infrastruktur teknologi informasi yang ditandai dengan  penyegaran/upgrade seluruh perangkat pusat data dan pusat pemulihan bencana, maupun pada aplikasi core-nya yang dibangun khusus secara inhouse menyesuaikan model bisnis biro kredit swasta di Indonesia.

Arsitektur aplikasi mengadopsi aplikasi modern berbasis micro services serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) secara intensif untuk pertama kalinya. Dari sisi ketersediaan data, hal ini didukung pula dengan kemitraan bersama  sumber data alternatif yang kredibel.

Direktur Bisnis dan Layanan KBIJ, Anton Adiwibowo menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini, KBIJ berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik.

"Sebagai wujud apresiasi kami atas kepercayaan yang diberikan kepada KBIJ, maka perusahaan yang berpartisipasi akan menikmati benefit berupa free inquiry dan Early Bird Program. Dengan demikian, kami mengajak lembaga-lembaga jasa keuangan bank dan non-bank lainnya, untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement