REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Rizki Aulianita
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang anak, sebab orang tua sebagai pondasi awal dalam mendidik dan mengarahkan tingkah laku anak. Orang tua memiliki peranan utama di rumah, dalam mengarahkan dan mendidik anak, sebelum anak terjun ke masyarakat.
Masa keemasan anak, ada pada 1.000 hari pertama anak, mulai di masa kandungan hingga usia 2 tahun. Kecerdasan anak dapat diperoleh dari genetik yang dimiliki oleh kedua orang tuanya dan bersumber dari makanan yang dikonsumsi oleh sang anak.
Bukan hanya fokus pada gizi dan kecerdasan, namun orang tua juga harus mampu membentuk karakter dan mengarahkan kecerdasan anak. Hal ini bertujuan agar anak lebih berkembang, serta di masa depan, anak dapat tumbuh sesuai dengan minat dan bakatnya.
Namun, tidak sedikit orang tua yang tak mengerti akan kecerdasan yang dimiliki oleh anak mereka sendiri. Sehingga, banyak anak yang tidak diarahkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang anak-anak miliki.
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) melakukan penelitian, dengan membuat sebuah rancang bangun program yang mampu diimplementasikan bagi siswa/i tingkat usia dini untuk menganalisis kecerdasan pada anak.
Program aplikasi ini mampu memudahkan para orang tua mengetahui kecerdasan anak dan dapat mengarahkan mereka, sesuai minat dan bakat anaknya, agar tumbuh kembangnya menjadi lebih optimal.
Penelitian yang dibuat oleh dosen UNM ini, berupa aplikasi sistem pakar kecerdasan anak berbasis desktop. Cara kerjanya ialah dengan memasukkan kriteria yang diisi oleh para orang tua yang mengacu pada Emotional Quotion (EQ), kemudian hasilnya akan diberikan kepada orang tua.
Hasil tersebut bukanlah mutlak 100 persen. Namun, dapat menjadi pertimbangan orang tua dalam mengarahkan minat dan bakat yang dimiliki oleh sang anak, sesuai dengan kecerdasan dan kepribadiannya.
Metode yang digunakan pada aplikasi program ini menggunakan Forward Chaining. Tujuan dari aplikasi ini agar para orang tua mampu mengarahkan anak dan dapat menstimulasi perkembangan anak mereka, sesuai dengan kepribadian dan kecerdasan yang dimiliki. Sehingga, hasilnya akan lebih optimal baagi tumbuh kembang anak.
*) Penulis adalah dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), Program Studi (Prodi) Sistem Informasi.