Selasa 08 Feb 2022 21:17 WIB

Kepala BNPB Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Serentak di Bekasi

Masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak perlu panik dan melakukan isolasi mandiri

Rep: Rr laeny sulisyawati/ Red: Hiru Muhammad
Seorang pria menerima suntikan vaksin Sinovac Covid-19 selama kampanye vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi Jumat ( 26/11/2021) ilustrasi
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Seorang pria menerima suntikan vaksin Sinovac Covid-19 selama kampanye vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi Jumat ( 26/11/2021) ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Letnan Jenderal TNI Bambang Suswantono yang berhalangan hadir, meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/2). Vaksinasi tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang akan melakukan vaksin penguat (booster). 

Suharyanto yang juga menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 mengapresiasi minat masyarakat yang tetap hadir meskipun hujan mengguyur Kota Bekasi sejak pagi hari. "Terima kasih Mas tetap hadir walaupun di sini sedang hujan, karena vaksin sangat penting bagi kita untuk menekan penyebaran Covid-19," ujar Suharyanto saat berdiskusi dengan peserta vaksinasi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Tak lupa ia berpesan bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk tidak panik dan melakukan isolasi di rumah maupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh pemerintah.

“Apabila terkena Covid tanpa gejala, diperbolehkan isolasi mandiri di rumah, namun perlu diperhatikan kondisi rumahnya apabila bisa isolasi di kamar sendiri dan kamar mandi di dalam. Ketika bergejala jangan panik, diharapkan untuk melakukan isolasi terpusat di daerah masing-masing,” kata Suharyanto.

Untuk mengantisipasi melonjaknya pasien yang akan melakukan isolasi terpusat, pemerintah menyiapkan beberapa lokasi isolasi terpusat yang dapat digunakan bagi masyarakat tanpa gejala, sementara itu rumah sakit dipergunakan untuk pasien yang bergejala lebih berat.

“Sementara itu pemerintah daerah diimbau untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi warga yang memiliki gejala, jangan sampai mereka isolasi di rumah sehingga menularkan keluarga di rumah. Kemudian rumah sakit untuk pasien yang bergejala sedang dan berat saja” tuturnya.

Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi, rombongan melakukan diskusi virtual dengan perwakilan kepolisian daerah, pada kesempatan itu Suharyanto berdiskusi dengan kepolisian daerah dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), dirinya mengimbau agar meningkatkan pengawasan ketat dikarenakan akan ada kegiatan internasional di NTB.

"NTB agar meningkatkan pengawasan bagi orang-orang yang terlibat pra event Moto GP yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, setiap hari dilakukan antigen dan yang positif agar diisolasi untuk mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

Penyelenggaraan Moto GP nantinya akan menggunanakan system travel bubble_ dimana para pembalap dan semua pihak yang terlibat tidak diperbolehkan berinteraksi dengan masyarakat luar dan berkegiatan di luar acara Moto GP.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement