Rabu 09 Feb 2022 00:10 WIB

Kecelakaan Maut di Senen, AKP Novandi Menyetir atau Korban Kedua?

Polisi konfirmasi salah satu korban tewas adalah AKP Novandi, putra Gubernur Kaltara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Foto: Dok Polda Metro
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi belum bisa menyimpulkan siapa pengendara sedan maut yang menabrak separator bus transjakarta di Senen, Jakarta Pusat. Namun polisi telah memastikan bahwa salah korban meninggal adalah AKP Novandi Arya Kharisma yang saat ini bertugas di Polda Kalimantan Timur. Jenazah almarhum Novandi sudah diserahkan ke pihak keluarga.

"Apakah korban yang sudah diidentifkasi ini duduk sebagai pengemudi atau duduk sebagai penumpang tentu ini nanti bed CCTV kalau ada. Kami sedang mencari pemeriksaan di ETLE siapa tau melintas di lokasi ETLE," terang Sambodo.

Baca Juga

Sambodo menekankan bahwa kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, meski pada akhirnya akan ada SP3. Mengingat peristiwa maut itu merupakan kecelakaan tunggal dan pengemudi pun meninggal dunia. Namun, kata Sambodo, pihaknya bakal berupaya terus menentukan siapa yang berperan sebagai pengemudi.

Polda Metro Jaya memastikan salah satu korban kecelakaan mobil Toyota Camry yang menabrak separator bus TransJakarta dan terbakar adalah anak Putra pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang, bernama AKP Novandi Arya Kharisma (31). Hal itu diketahui dari data odontogram gigi korban yang di dapat dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim), tempat korban bertugas.

"Kami bekerjasama dengan Polda Kaltim untuk mendapatkan data-data gigi geliginya ini data odontogram. Ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukan 100 persen dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun," ujar Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setioboedi, saat konferensi pers di kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Dalam mengidentifikasi dua jenazah korban di kawasan Senen, Jakarta Pusat itu, kata Didiet, pihaknya melakukan operasi DVI guna mencari kejelasan identitasnya di Rumah Sakit Polri Kramat jati. Kemudian dari DVI didapatkan beberapa tanda-tanda dan pihaknya juga mengumpulkan data-data postmortem terlebih dulu.

"Untuk menegakkan suatu diagnosa kami kumpulkan data-data, ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check-upnya dan fotografinya,"ungkap Didiet.

Baca juga : Polisi Ungkap Penyebab Terbakarnya Mobil Anak Gubernur Kaltara

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement