REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruang angkasa adalah semua tentang jarak dan objek yang besar. Bumi besar bagi kita, sekitar 24.901 mil (40.075 kilometer) lingkar di khatulistiwa. Namun, berdasarkan skema kosmik, Bumi itu kecil.
Bahkan di tata surya, planet tempat tinggal manusia ini dengan mudah dikerdilkan oleh planet Jupiter (yang dapat memuat lebih dari 1.300 Bumi di dalamnya) dan matahari (yang dapat memuat lebih dari satu juta Bumi di dalamnya).
Dilansir dari Space, Selasa (8/2/2022), meskipun matahari tampak besar, ia terlihat kecil dibandingkan dengan bintang-bintang terbesar yang manusia ketahui. Matahari adalah bintang tipe G atau kerdil kuning dan berukuran cukup rata-rata dalam skala kosmik.
Beberapa bintang hypergiant jauh lebih besar. Mungkin bintang terbesar yang diketahui adalah UY Scuti, yang dapat menampung lebih dari 1.700 matahari kita.
Saat ini kandidat terbaik ilmuwan untuk superkluster terbesar yang dikenal di alam semesta adalah Tembok Besar Hercules-Corona Borealis (Hercules-Corona Borealis Great Wall). Para astronom telah menghabiskan hampir satu dekade untuk memperdebatkan strukturnya.
Pada 2013, tim peneliti yang dipimpin oleh Istvan Horvath dari National University of Public Service di Hungaria mengumumkan Tembok Besar Hercules-Corona Borealis di Simposium Gamma-Ray Burst Huntsville ketujuh.
Para ilmuwan telah mempelajari fenomena kosmik singkat yang dikenal sebagai ledakan sinar gamma, yang diyakini para astronom berasal dari supernova, atau bintang masif yang meledak pada akhir masa hidupnya.