Selasa 08 Feb 2022 22:10 WIB

Presiden Israel Dipuji Atas Perannya Perbaiki Hubungan dengan Turki

Erdogan mengumumkan Herzog akan melakukan kunjungan resmi ke Turki.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Israel Isaac Herzog. Presiden Israel Dipuji Atas Perannya Perbaiki Hubungan dengan Turki
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Presiden Israel Isaac Herzog. Presiden Israel Dipuji Atas Perannya Perbaiki Hubungan dengan Turki

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memuji peran Presiden Israel Isaac Herzog dalam menyelesaikan masalah dengan Turki. Menurut Bennett, Herzog memiliki nilai diplomatik yang luar biasa.

Bennett mengungkapkan, Herzog memainkan peran penting dalam membangun kontak diplomatik antara Israel dan Turki. “Menurut saya, presiden (Herzog) melakukan hal-hal yang luar biasa. Dia adalah nilai diplomatik yang luar biasa dalam memecahkan masalah,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis kantornya, Senin (7/2/2022), dikutip laman Yeni Safak.

Baca Juga

Bennett mengisyaratkan akan melanjutkan upaya perbaikan dan pengembangan hubungan dengan Turki. “Kami akan melanjutkan dengan sangat hati-hati dengan Turki. Setidaknya mereka bukan teman baik Iran. Jadi kami tidak boleh menuruti kenaifan yang akan mencegah kami beroperasi serta membentuk aliansi,” ucapnya.

Pada Ahad (6/2/2022), Herzog melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Herzog menyampaikan harapannya agar Erdogan dan istrinya, Emine Erdogan segera pulih dari Covid-19.

Sehari sebelumnya, Erdogan memang mengumumkan dia dan istrinya terinfeksi Covid-19. Kendati demikian, Erdogan menyebut dia dan istrinya hanya mengalami gejala ringan. Dia pun tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden dari rumah.

Menanggapi harapan Herzog atas kepulihannya, Erdogan mengucapkan terima kasih. Pada 3 Februari lalu, Erdogan mengumumkan Herzog akan melakukan kunjungan resmi ke Turki pertengahan bulan ini.

Menurut Erdogan, kedua negara akan berupaya memperbaiki hubungan. Hubungan Turki dan Israel membeku setelah peristiwa penyerangan kapal Mavi Marmara pada Mei 2010.

Mavi Marmara adalah satu dari enam kapal yang bertolak dari Turki untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Sebanyak 10 warga sipil Turki tewas dalam aksi penyerangan Israel ke kapal tersebut.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, Turki dan Israel mulai berupaya mencairkan lagi hubungan mereka. Erdogan, yang merupakan pendukung vokal kemerdekaan Palestina, mengadakan pembicaraan via telepon, tidak hanya dengan Herzog, tapi juga pemimpin Israel lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement