Rabu 09 Feb 2022 08:17 WIB

Positivity Rate Sepekan Terakhir di Jakarta Jadi 23,1 Persen

Menurut data Dinkes DKI jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 5.627

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Petugas menyiapkan Ambulans Gawat Darurat (AGD) di Kantor AGD, Kompleks Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jakarta, Senin (7/2/2022). Permintaan layanan AGD Dinkes DKI Jakarta untuk evakuasi pasien COVID-19 pada Januari 2022 meningkat hingga sembilan kali lipat atau mencapai 857 permintaan dibanding Desember 2021 yang mencapai 73 permintaan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas menyiapkan Ambulans Gawat Darurat (AGD) di Kantor AGD, Kompleks Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jakarta, Senin (7/2/2022). Permintaan layanan AGD Dinkes DKI Jakarta untuk evakuasi pasien COVID-19 pada Januari 2022 meningkat hingga sembilan kali lipat atau mencapai 857 permintaan dibanding Desember 2021 yang mencapai 73 permintaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta terus menunjukkan kenaikan. Dalam sepekan terakhir angka positivity rate naik dari standar yang ditetapkan WHO tidak lebih dari 5 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 5.627 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 80.162 (orang yang masih dirawat/isolasi).

Baca Juga

"Dalam sepekan terakhir positivity rate menjadi sebesar 23,1 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,4 persen," ujarnya, Selasa (8/2/2022) lalu.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 57.810 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 47.982 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 10.817 positif dan 37.165 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 53.496 orang dites, dengan hasil 6.894 positif dan 46.602 negatif.

"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," ungkapnya.

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 910.435 dengan tingkat kesembuhan 90,6 persen, dan total 13.872 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,2 persen.

Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.

"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 367.215 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 824.388 per sejuta penduduk," tambahnya.

Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 12.150.747 orang (120,5 persen), dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 3.078 orang.

Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.036.334 orang (99,5 persen), dengan proporsi 73 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 27 persen warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 23.214 orang. Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 836.846 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 hari ini 20.656 orang.

Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PPKM lainnya, seperti pelanggaran di restoran/rumah makan, serta pelanggaran perkantoran, tempat usaha, dan tempat industri. Sanksi yang diberlakukan berupa kerja sosial, denda, penghentian sementara kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

Berdasarkan laporan harian Satpol PP Provinsi DKI Jakarta pada 7 Februari 2022, telah dilakukan penertiban operasi masker dengan total denda sebesar Rp 150.000. Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta menyarankan, untuk melakukan vaksinasi, warga dapat langsung ke tempat vaksinasi. Namun, untuk mempercepat proses vaksinasi, warga disarankan mendaftar online melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi. Dengan mendaftar secara online, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan pre-screening tes online.

Untuk menemukan tempat vaksinasi, warga juga mengeceknya melalui aplikasi google maps. Hanya dengan menuliskan “vaksin Covid-19”, warga dapat menemukan lokasi serta dibantu informasi jalur menemukan lokasi yang dipilih.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement