Rabu 09 Feb 2022 14:48 WIB

Konsumsi Makanan yang Sama Setiap Hari, Sehatkah?

Sebagian orang cenderung konsumsi satu jenis makanan yang memang disukai.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sebagian orang cenderung konsumsi satu jenis makanan yang memang disukai.
Foto: www.freepik.com.
Sebagian orang cenderung konsumsi satu jenis makanan yang memang disukai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika sudah menyukai satu makanan, sebagian orang ada yang terus menerus mengonsumsi makanan tersebut setiap hari. Pertanyaannya, apa dampaknya bagi tubuh?

Ahli gastroenterology dari AS, Will Bulsiewicz, menyampaikan bahwa konsumsi makanan sama setiap hari bukanlah ide baik, bahkan jika yang dikonsumsi adalah makanan sehat. Menurut dia, konsumsi beragam makanan terutama makanan nabati adalah langkah terbaik untuk menunjang kesehatan usus.

Baca Juga

"Satu-satunya prediktor terbesar dari mikrobioma usus yang sehat adalah keragaman tanaman dalam makanan Anda," kata Bulsiewicz seperti dilansir dari laman Well and Good, Selasa (8/2/2022).

Tim Spector, profesor epidemiologi genetik di King's College London, telah melihat secara langsung bagaimana konsumsi makanan yang sama setiap hari bisa mempengaruhi usus. Spector melakukan studi kecil, dimana ia meminta putranya untuk tidak makan apapun selain McDonald's selama 10 hari.

“Eksperimen itu dilakukan pada tahun 2015 dan bahkan sekarang, dia masih belum kembali ke tingkat keragaman bakteri usus pra McDonald's," kata Spector.

Spector menceritakan, di hari keempat studi, putranya sudah meminta untuk menghentikan penelitian karena dia merasa tidak enak badan. "Dia lesu dan teman-temannya mengatakan dia tampak pucat," kata Spector.

Putranya juga melakukan tes mikrobioma setelah empat hari penelitian. Hasilnya ditemukan bahwa ia kehilangan antara 30 persen dan 40 persen keragaman bakteri di ususnya. Kemudian, dia harus melanjutkan selama enam hari lagi.

Konsumsi makanan yang sama setiap hari, apalagi makanan tidak sehat seperti junk food juga bisa membunuh bakteri usus baik yang hidup di usus, dan memicu berkembangnya bakteri penyebab radang. Spector menjelaskan bahwa hal ini sangat merugikan kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, konsumsi makanan sama dan tidak sehat dapat menyebabkan energi rendah, kabut otak, dan masalah pencernaan. Anda juga lebih mungkin sakit karena sistem kekebalan tubuh melemah. Lalu untuk jangka panjang, makan dengan cara ini secara ilmiah telah dikaitkan dengan daftar panjang masalah kesehatan termasuk depresi, penyakit alzheimer, dan beberapa jenis kanker. Jangankan makanan tidak sehat, makanan sehat sekalipun tidak baik jika terus dimakan setiap hari. 

"Jika Anda makan salad kangkung yang sama setiap hari, Anda tidak akan mendapatkan keragaman mikroba usus seperti jika Anda memiliki jenis salad yang berbeda setiap hari, seperti salad kubis dan salad berbasis biji-bijian misalnya," kata Dr Spector.

Spector mengatakan, kesehatan nutrisi bukan hanya tentang menghitung nutrisi, ini tentang memberi makan puluhan ribu mikroba di usus. Sama seperti bagaimana bakteri usus yang rendah meningkatkan risiko depresi, penyakit Alzheimer, dan kanker tertentu.

Jadi, seberapa beragam makanan yang dikonsumsi? Sebuah studi ilmiah yang memperhitungkan lebih dari 11 ribu orang menemukan setidaknya Anda harus makan 30 jenis makanan berbeda setiap minggunya.

“Ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tapi memang begitu. Anda bisa memasukan sayuran, buah, biji-bijian, biji-bijian, kacang-kacangan, buncis, polong-polongan, kedelai, dan rempah-rempah untuk mencapainya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement