Rabu 09 Feb 2022 15:16 WIB

Bisnis Internasional BNI Tumbuh Positif

BNI sukses membukukan pertumbuhan positif kinerja bisnis internasional tahun lalu

Red: Christiyaningsih
BNI sukses membukukan pertumbuhan positif kinerja bisnis internasional tahun lalu.
Foto: BNI
BNI sukses membukukan pertumbuhan positif kinerja bisnis internasional tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sukses membukukan pertumbuhan positif kinerja bisnis internasional pada tahun lalu. Ekspansi jaringan sekaligus penciptaan ekosistem bisnis di luar negeri menjadi rencana strategis ekspansi bisnis internasional 2022.

Bisnis utama Internasional BNI berasal dari trade finance dan remitansi yang di kedua segmen bisnis ini BNI mampu tumbuh sangat baik pada periode pemulihan ekonomi tahun lalu. Sejalan dengan momentum pembalikan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia di 2021, volume Trade Ekspor BNI tumbuh di kisaran 76,73 % sedangkan volume perdagangan impor BNI di kisaran 120,41 %. Bahkan, akselerasi pertumbuhan kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan volume perdagangan nasional yang mencapai 41,88 % untuk ekspor dan 38,59 % untuk impor.

Baca Juga

Hal ini turut mendorong kenaikan pendapatan berbasis fee atau fee based income (FBI) perdagangan yang di tahun 2021 tumbuh sebesar 7,46% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Komoditas Ekspor utama melalui BNI adalah di sektor oil & gas serta mineral, iron & steel, serta wood. Sedangkan untuk komoditas impor tertinggi BNI antara lain di sektor oil & gas serta mineral, iron & steel, dan chemical. Negara tujuan tertinggi dari bank global Indonesia ini adalah ke Singapura, Hongkong, China, dan Jepang. Sementara impor BNI tertinggi berasal dari Singapura, UAE, Hongkong, dan India.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan menuturkan akselerasi pemulihan kinerja bisnis internasional BNI mampu menjadi motor pendorong kinerja perdagangan luar negeri Indonesia. Hal ini dikarenakan BNI tidak sekadar mengikuti tren pertumbuhan tetapi juga aktif mencari ceruk-ceruk pertumbuhan bisnis internasional baru selama masa pandemi tahun lalu.