Rabu 09 Feb 2022 16:45 WIB

2,7 Juta Dosis Vaksin Astrazaneca Hibah Australia Tiba di Indonesia

Kedatangan vaksin ini menandai 500 juta dosis yang telah tiba di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 penguat (booster) jenis AstraZeneca untuk disuntikkan kepada warga di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/1/2022). Sebanyak 2,7 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia, Rabu (9/2/2022).
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 penguat (booster) jenis AstraZeneca untuk disuntikkan kepada warga di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/1/2022). Sebanyak 2,7 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia, Rabu (9/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2,7 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia, Rabu (9/2/2022). Kedatangan vaksin tahap ke-203 inimerupakan donasi Pemerintah Australia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, kerja sama antarnegara-negara di dunia sangatlah penting dalam upaya penanganan COVID-19 yang telah memakan sangat banyak korban jiwa ini. Seperti diketahui, Indonesia juga telah menerima donasi vaksin AstraZeneca dari pemerintah Australia. Di antaranya masing-masing 1,2 juta pada Rabu, 20 Oktober 2021 dan Kamis 11 November 2021 lalu. Dan juga 1 juta dosis pada Rabu, 15 Desember 2021.

Baca Juga

"Ini sekaligus menunjukkan dekat dan eratnya hubungan kedua negara tetangga ini, termasuk dalam upaya penanganan pandemi," kata Usman, Rabu (9/2/2022).

Dia mengungkapkan, kedatangan 2,7 juta vaksin donasi pemerintah Australia ini sekaligus menandai telah 500 juta dosis vaksin tiba di tanah air. Saat ini, sudah 500.050.785 dosis, baik bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi, didatangkan melalui berbagai macam jalur dan mekanisme, mulai dari pembelian langsung maupun donasi negara sahabat.

“Ini merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman COVID-19," ujarnya.

Usman memastikan, vaksin yang datang ini akan secepatnya didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan stok vaksin untuk pelaksanaan program vaksinasi.

Hingga saat ini, lanjutnya, Indonesia telah melampaui target WHO untuk capaian vaksinasi, meskipun, ada beberapa wilayah yang capaiannya masih perlu dioptimalkan. Dengan kondisi geografis dan banyaknya jumlah penduduk, merupakan tantangan tersendiri untuk bisa segera mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Pemerintah akan terus mendatangkan vaksin untuk mencukupi kebutuhan bagi masyarakat," kata Usman.

Di Indonesia, lanjut Usman, upaya untuk meningkatkan dan mempercepat vaksinasi COVID-19 terus dilakukan. Upaya ini jadi makin signifikan seiring meningkatnya lagi laju penularan, khususnya varian Omicron.

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dan peran serta semua elemen agar program vaksinasi nasional ini bisa semakin cepat dan luas dan yang terpenting adalah peran serta dan partisipasi masyarakat. Karenanya, dia meminta masyarakat untuk segera divaksinasi, bagi yang belum.

Termasuk bagi yang sudah saatnya mendapatkan vaksin booster. Hal itu untuk lebih memberikan perlindungan, baik kepada diri sendiri, juga orang di sekitar.

“Saat ini, terjadi lagi peningkatan jumlah kasus, khususnya varian Omicron. Karenanya, sebagai bentuk perlindungan, pemerintah meminta kepada masyarakat untuk segera mungkin divaksinasi sembari tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,"tegas Usman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement