Rabu 09 Feb 2022 16:51 WIB

Bantah Pengerahan Ribuan Personel ke Desa Wadas, Kapolda: Hanya 250 Personel

Seorang warga diamankan karena diduga menyebarkan foto-foto berisi narasi kebencian.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait insiden gesekan warga Wadas, di mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait insiden gesekan warga Wadas, di mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memastikan tak ada ribuan polisi yang dikerahkan ke lokasi Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada Selasa (8/2/2022). Ia menyebut hanya mengerahkan 250 personel.

"Tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN)," kata Kapolda dalam siaran pers di Semarang, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

Kapolda bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar konferensi pers di Polres Purworejo yang dihadiri Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah Dwi Purnama dan Bupati Purworejo Agus Bastian. Menurut dia, polisi mendampingi petugas BPN untuk melakukan pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang setuju tanahnya dibebaskan. Pembebasan tanah dan bangunan ini untuk pembangunan salah satu proyek strategis nasional Bendungan Bener.

Kegiatan tersebut, lanjut dia, dihadiri pemilik lahan demi kepastian proses pengukuran. "Karena area yang diukur lebih kurang 114 hektare, maka ada 10 Tim BPN yang melakukan pengukuran. Setiap tim didampingi 20 personel," katanya.

Ia menambahkan jumlah kekuatan tersebut sesuai dengan perkiraan ancaman yang mungkin terjadi di lapangan. Namun, lanjut dia, saat proses pengukuran berlangsung ternyata ancaman yang diperkirakan tidak terjadi dan pengukuran berlangsung aman.

Ia menyebut kehadiran Polri di Desa Wadas berfungsi sebagai pendamping, fasilitator, dan dinamisator kegiatan pengukuran lahan terhadap warga yang sudah menerima maupun yang belum. Luthfi memastikan tidak ada penyerbuan, penculikan, dan warga yang diduga dilaporkan hilang.

Menurut dia, memang ada seorang warga yang diamankan karena diduga menyebarkan foto-foto berisi narasi kebencian. Saat diamankan, lanjut dia, pihak keluarga yang bersangkutan sudah mengetahui dan polisi memberikan perlakuan baik. Kapolda memastikan fasilitasi yang diberikan Polda Jawa Tengah saat proses pengukuran lahan di Desa Wadas sudah sesuai prosedur standar operasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement