Rektor Unair: Vaksin Merah Putih Vaksin Covid-19 Halal Pertama
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Vaksin Merah Putih segera uji klinik terhadap manusia. Ilustrasi | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Moh Nasih menyatakan, Vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dan dipastikan telah bersertifikat halal. Nasih bahkan menyebut bahwa Vaksin Merah Putih tersebut sebagai vaksin Covid-19 berstatus halal pertama.
“Vaksin ini akan menjadi vaksin Covid-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” kata Nasih dalam acara Kick Off uji klinis Vaksin Merah Putih di RSUD dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2).
Nasih mengatakan, meski telah memasuki masa uji klinis tahap I, perjalanan Vaksin Merah Putih akan sangat terjal demi mencapai status siap edar. Ia mengatakan, diperlukan kerja sama dari semua pihak.
"Dukungan dan kerja sama kami mohon untuk dapat terus mengalir agar Vaksin Merah Putih dapat berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19,” ujarrnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dengan sertifikasi halal yang dimilikinya, Vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk. Tidak saja di dalam negeri tapi juga negara-negara lain, khususnya yang memiliki populasi agama Islam tinggi.
“Sehingga dengan demikian bukan hanya (dimanfaatkan) secara lokal, namun juga internasional,” ujarnya.
Budi mengatakan, setelah melakukan uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global. Sebelum diedarkan secara internasional, kata dia, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional.