REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Presisi Indonesia Widdi Mugijayani menemukan bahwa Program Kartu Prakerja dapat membuat kompetensi, produktivitas, daya saing, dan keterampilan penerima lebih tinggi dibandingkan bukan penerima manfaat. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 2.156 responden yang terbagi atas penerima dan bukan penerima Kartu Prakerja dengan jumlah masing-masing sekitar 1.078 responden.
Pengambilan data dilakukan melalui survei online yang kemudian ditambah wawancara mendalam terhadap 188 penerima dan non penerima Kartu Prakerja. “Ini juga menunjukkan kursus online Kartu Prakerja efektif meningkatkan keempat komponen tadi dan dapat mengatasi learning lost dan scarring effect akibat pandemi," kata Widdi dalam webinar Dampak Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan Ekonomi yang dipantau di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Widdi juga menambahkan data dari lembaga pelatihan, platfrom digital pendukung, dan mitra pembayaran Kartu Prekerja. Responden terdiri dari 51 persen laki-laki dan 49 persen perempuan, dengan responden dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa berjumlah sama.
Mayoritas responden memiliki pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 50 persen responden berusia 26 sampai 35 tahun. Dari hasil penelitian yang sama, Widdi menemukan Program Kartu Prakerja berpengaruh positif terhadap upah dan meningkatkan inklusi keuangan melalui kepemilikan atau pembukaan e-wallet.
Program ini juga berdampak positif bagi penerima perempuan karena mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan keterampilan wirausaha mereka. "Penerima Kartu Prakerja di luar Pulau Jawa menikmati peningkatan kompetensi yang lebih signifikan. Namun, peningkatan produktivitas, daya saing, dan keterampilan kewirausahaan masih lebih optimal di Pulau Jawa," imbuhnya.
Program Kartu Prakerja juga efektif untuk penerima manfaat berusia produktif, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan SMA ke atas. Temuan lain ialah bahwa kelompok termiskin lebih menikmati manfaat Kartu Prakerja dibanding kelompok lain.
Ini menunjukkan keberhasilan program Kartu Prakerja sebagai bantuan sosial pada 2020 sampai 2021. "Pelatihan Prakerja dapat membekali penerimanya untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha sehingga dapat bertahan selama pandemi. Mempertimbangkan efektivitasnya, maka program ini layak dilanjutkan," ucapnya.