REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Askar Kauny menggelar One Day Training (ODT) menggunakan Metode Kauny sebagai cara menghafal Alquran semudah tersenyum selama dua hari di Ungaran, Sabtu (5/2) dan Slawi, Jawa Tengah, Ahad (6/2).
Total peserta yang mengikuti ODT Askar Kauny mencapai 646 orang dengan rincian 300 peserta di Ungaran dan 346 peserta di Slawi. Acara ODT langsung dipimpin Master Trainer Askar Kauny Ustadz Habiburarahim Lc yang akrab disapa Usbib.
Usbib mengatakan dalam Metode Kauny, ada lima hal yang akan dikuasai yakni hafal ayat dalam bahasa Arab, paham arti, bisa mahraj, benar tajwib dan bisa menuliskan.
Usbib mengungkapkan dasar Metode Kauny adalah tangan dan kaki seorang manusia menyimpan memori permanen bahkan sampai puluhan – ratusan tahun lamanya.
"Dari manusia pertama dibangkitkan, tangan mereka menyimpan apa yang dilakukan di dunia, yang mungkin sudah miliaran tahun manusia pertama hidup di bumi ini. Tapi ketika dibangkitkan kata Allah, 'wa tukallimunā', akan bicara kepada Kami, 'aidīhim wa tasy-hadu' dan akan bersaksi kaki-kaki mereka.Kalau untuk urusan di dunia, tangan dan kaki kita bisa merekam dan menyimpan, kenapa tidak kita gunakan untuk membantu kita menghafal ayat-ayat Alquran," ujar Usbib seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/2).
Allah SWT mengajarkan Rasulullah menghafal Alquran pada usia 40 tahun. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri di Gua Hira.
Usbib mengatakan Rasulullah menghafal 6.236 ayat Alquran membutuhkan waktu selama sekitar 23 tahun.
"Tapi mengapa perlu 23 tahun, Allah jadikan Nabi Muhammad menghafal Alquran? Agar bisa jadi pelajaran bagi kita, para ibu dan orang tua yang mungkin sibuk.Tidak masalah meskipun perlu bertahun-tahun yang penting istiqamah, aktif membaca Alquran mengikuti Rasulullah SAW, satu hari satu ayat," kata Usbib.
Usbib menjelaskan kalau satu hari satu ayat untuk menghafal 6.236 ayat Alquran, “Kita membutuhkan waktu kurang dari 20 tahun. Lebih cepat dari Rasulullah,’ ujarnya.
Kemudian Usbib menguraikan, selama 23 tahun Rasulullah menghafal 6236 ayat Alquran secara acak, tidak seperti saat ini.
"Baru pada tahun terakhir menjelang Rasulullah wafat, Allah kirim Malaikat Jibril kepada Rasulullah untuk mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah dimulai dari surat Al-Fatihah, kemudian Al-Baqarah, Ali'Imran, An-Nisa, Al-Ma'idah, dan seterusnya sampai Surat An-Nas," jelas Usbib.
Usbib menjelaskan Nabi Muhammad SAW juga dikenal tidak bisa baca dan tulis namun mampu menghafal Alquran. Di antara sahabat pun tidak banyak yang bisa membaca dan menulis saat itu.
Usbib menguraikan, dalam beberapa kitab ada riwayat yang menyebutkan sahabat yang bisa baca tulis antara 7-42 orang.
"Dari 120 ribu sahabat dibandingkan 42 orang yang bisa baca tulis itu tidak ada satu persennya yang bisa baca tulis. Disebutkan Allah SWT dalam sebuah ayat, huwa alladzii ba'atsa fii al-ummiyyiina rasuulan, Dia-lah Allah yang telah mengutus seorang Rasul kepada orang-orang yang tidak pandai baca dan menulis. Bagaimana bisa menghafal Alquran 6236 ayat kepada mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, bahkan Rasulullah pun tidak pandai baca dan menulis? Lewat apa mereka menghafal Alquran?" tanya Usbib.
Pertanyaan Usbib kemudian mengarah pada bahasan, ketika itu para Sahabat menghafal Alquran tanpa teks tidak seperti saat ini. "Bagi Rasulullah dan para Sahabat jauh lebih mudah menghafal daripada membaca maupun menulis," kata Usbib.
Ada ilmu dahsyat yang Allah ajarkan kepada Rasulullah dan para Sahabat, "Boleh dibilang ilmu mudah hafal, susah lupa," ujar Usbib.
Terakhir Usbib berkata kepada para peserta ODT, "Kira-kira kita ingin tidak ilmu mudah hafal susah lupa?"
Dan sontak seluruh peserta menyatakan keinginannya. Pada akhir sesi Usbib menutup, "Itulah beberapa fakta tentang menghafal Alquran yang bisa menjadi landasan kita belajar.”
Seusai acara, Kepala Cabang Askar Kauny Jawa Tengah Ummi Irfah Fibriani mengatakan acara One Day Training ini adalah bagian dari usaha untuk mengenalkan Metode Kauny kepada masyarakat di sekitaran Jawa Tengah.
Sementara itu Widyastuti Ratnaningsih salah satu penitia ODT Ungaran menyebut kegiatan ini bermanfaat untuk menarik minat masyarakat agar keresahan terhadap anak yang kecanduan ponsel bisa diantisipasi dengan metode belajar ini. “Sebab Metode Kauny ini menghafal Alquran beserta artinya dengan gerakan tangan,” kata Widyastuti.
One Day Training (ODT) Askar Kauny juga membawa antusiasme peserta. Di Semarang, tiga orang peserta berencana akan mendirikan tiga Ma’had baru di tiga lokasi yaitu Lerep, Wujil, dan Kenangkan.
Kabar baik lainnya di Semarang ada 27 dan di Slawi ada tiga Kauny Quranic School (KQS) mendaftar untuk didirikan.
Diketahui sampai saat ini di Ungaran sudah ada lima Rumah Tahfidz Askar Kauny yang tersebar di Wringin Putih, Congol, Kengangkan, Wujil, dan Lerep. “Semuanya berada di rumah warga, kelebihan Metode Kauny, menghafal dengan artinya semudah tersenyum, segala usia bisa mempelajari," ujar Widya.