Rabu 09 Feb 2022 22:05 WIB

Dirjen WHO Bertemu Menkes Taliban Bahas Krisis Kesehatan Afghanistan

WHO mendukung Afghanistan dalam merespons dan menangani pandemi Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Gadis-gadis bermain di luar rumah bata lumpur di sebuah kamp untuk pengungsi internal, di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Gadis-gadis bermain di luar rumah bata lumpur di sebuah kamp untuk pengungsi internal, di Kabul, Afghanistan, Senin, 15 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia telah bertemu dengan Menteri Kesehatan Taliban Qalander Ebad di Jenewa, Swiss. Mereka membahas tentang krisis kesehatan dan kemanusiaan yang tengah berlangsung di Afghanistan.

Dalam pertemuan dengan Ebad, Ghebreyesus membahas kebutuhan kesehatan di Afghanistan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem kesehatan di sana. “Kebutuhan akut di Afghanistan adalah memberikan diagnostik untuk mendeteksi virus Covid-19, dan khsusunya Omicron, karena jumlah kasus terus meningkat,” kata Ghebreyesus pada Rabu (9/2), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia menekankan, WHO mendukung Afghanistan dalam merespons dan menangani pandemi Covid-19, termasuk upaya mereka memperluas cakupan vaksinasi polio serta campak. “WHO menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melanjutkan dialog untuk mendukung rakyat Afghanistan, sehingga kami meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan semua rakyat Afghanistan,” ujar Ghebreyesus.

Delegasi Taliban berada di Swiss atas undangan Geneva Call. Ia adalah organisasi kemanusiaan yang bekerja untuk melindungi warga sipil selama konflik. Organisasi tersebut menjadi tuan rumah konferensi tentang Afghanistan yang digelar secara tertutup dari Senin lalu hingga Jumat mendatang. Tujuan konferensi adalah meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke negara yang kini dipimpin Taliban.

Selain menghadiri konferensi Geneva Call dan bertemu pejabat WHO, delegasi Taliban juga bakal melakukan pertemuan dengan pejabat Swiss serta Eropa lainnya. Kementerian Luar Negeri Swiss telah menegaskan bahwa kehadiran delegasi Taliban ke negara mereka bukan merupakan bentuk pengakuan atas rezim tersebut.

Sejak dikuasai kembali oleh Taliban pada pertengahan Agustus tahun lalu, krisis kemanusiaan di Afghanistan kian memburuk. Taliban pun telah menyerukan masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke negara itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement