Kamis 10 Feb 2022 01:42 WIB

Mungkinkah Orang Dua Kali Terkena Cacar Air?

Orang bisa terkena cacar air saat masih kecil maupun dewasa.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Plester ditempelkan ke lengan anak setelah penyuntikan vaksin varisela. Vaksin ini dapat mencegah cacar air.
Foto: www.freepik.com.
Plester ditempelkan ke lengan anak setelah penyuntikan vaksin varisela. Vaksin ini dapat mencegah cacar air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cacar air adalah penyakit virus yang menyebabkan penderitanya mengeluarkan ruam merah, gatal, dan bintil-bintil di sekujur tubuh. Biasanya, penyakit ini ringan dan sering diderita oleh anak-anak pada usia dini. Namun, begitu seseorang sembuh cacar air, mereka memiliki kekebalan selama sisa hidupnya.

Dikutip The Sun pada Rabu (9/2/2022), cacar air disebabkan oleh virus herpes dan disebarkan melalui bersin, batuk, dan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Bahkan, kalaupun bintilnya tidak terlalu banyak, penyakit itu masih bisa membuat anak-anak merasa sangat tidak nyaman.

Baca Juga

Apa saja gejala cacar air dan kapan mengalami ruam? Orang kemungkinan tertular virus cacar air tiga pekan sebelum mulai mengembangkan gejala.

Gejala utama dari kondisi ini adalah ruam dan bintil-bintil yang berkembang di seluruh tubuh dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, bintil kecil mulai muncul di tubuh, biasanya di sekitar dada dan wajah.

Selama beberapa hari berikutnya, bintil ini berubah menjadi lepuh yang sering kali berisi cairan dan bisa menjadi sangat gatal. Pada tahap akhir, lepuh mengering dan mulai berkeropeng sebelum kerak keropeng terlepas. Cacar air biasanya menular sampai semua bintil di tubuh telah berkeropeng.

Bisakah terkena cacar air dua kali? Kebanyakan orang yang telah mengidapnya telah mengembangkan kekebalan seumur hidup. Meski begitu, virus itu kemudian dapat berkembang menjadi herpes zoster.

Jay Verma selaku mitra National Health Service  di Pusat Kesehatan Shakespeare di Hayes, London Barat, Inggris mengatakan, orang berpotensi terkena cacar air lebih dari sekali. Akan tetapi, kasus ini jarang terjadi.

Verma menjelaskan vaksin herpes zoster sebetulnya ada. Hanya saja, di Inggris vaksinnya cuma tersedia untuk mereka yang berusia 70 hingga 79 tahun.

"Vaksin hidup, Zostavax (satu dosis) atau Shingrix, vaksin tidak hidup tetapi membutuhkan dua dosis terpisah dua bulan, dapat diberikan,” ujar Verma.

Menurut Verma, imunologi sangat penting untuk memahami bagaimana kondisi terkait virus menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan kematian. Misalnya, virus varicella-zoster pada fase awal penyakit sangat ganas.

Kemudian, virus itu akan menanamkan dirinya di jalur saraf hanya untuk muncul sebagai herpes zoster jika diaktifkan kembali, keduanya vaksin berpotensi melemahkan. Mengembangkan respons imun yang belum matang atau antibodi yang berkurang sepanjang siklus hidup dapat menyebabkan individu tersebut terkena cacar air lagi, meskipun ini adalah fenomena yang langka. Lebih banyak penelitian untuk mempelajari alasan infeksi ulang oleh virus sangat dibutuhkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement