Kamis 10 Feb 2022 07:47 WIB

Kemenag Minta PPIU Bimbing Jamaah Umrah dengan Baik

Kedisiplinan jamaah akan dinilai dan menentukan keberangkatan umrah selanjutnya

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) membimbing jamaah umrahnya dengan baik. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) membimbing jamaah umrahnya dengan baik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) membimbing jamaah umrahnya dengan baik. Hal ini ia sampaikan saat melepas 18 jamaah umrah melalui Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022) lalu.

"PPIU diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam membimbing jamaah, karena kedisiplinan jamaah akan dinilai dan menentukan keberangkatan umrah selanjutnya, bahkan haji tahun ini jika haji dilaksanakan," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Ia mengakui, di tengah situasi yang berat membuat sebagian jamaah maju mundur dalam melaksanakan umrah. Karena itu, yang diperlukan bukan hanya semangat dan niat saja, namun jamaah juga harus memahami kondisi yang sebenarnya.

Selanjutnya, dia menyatakan harapannya agar semua jamaah yang berangkat benar- benar menjaga kesehatan. Semua proses pemberangkatan harus dilakukan dengan selektif.

"Hari ini kita dapati ada tiga jamaah yang positif, untuk itu tidak kita berangkatkan. Namun lebih baik terdeteksi disini. Ini yang ingin diterapkan, jangan permudah berangkat pada akhirnya menyusahkan," lanjutnya.

Hilman mengatakan untuk beribadah dibutuhkan kesabaran. Umrah yang batal karena positif nantinya bisa difasilitasi untuk berangkat di kemudian hari.

"Jamaah yang tidak berangkat karena positif, nanti akan dijadwalkan ulang. Memang butuh kesabaran dan harus diingat umrah merupakan panggilan Allah, memang bagus disegerakan namun bisa dijalankan bila benar-benar siap," ucap dia.

Ke depan, Hilman berharap jika suntikan vaksin booster sudah diterapkan secara rata, mudah-mudahan Pemerintah Arab Saudi bisa membebaskan jamaah umrah agar tidak karantina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement