Kamis 10 Feb 2022 07:53 WIB

Perusahaan New York Berikan Ganja Sebagai Hadiah

New York berupaya meluncurkan pasar legal untuk ganja rekreasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ganja
Foto: VOA
Ganja

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- New York berupaya meluncurkan pasar legal untuk ganja rekreasi. Beberapa pengusaha telah melompat ke wilayah abu-abu hukum dengan tidak menjual ganja tetapi memberikannya saat orang membeli sesuatu yang lain.

Sejak Maret, legal bagi orang dewasa di New York untuk memiliki dan menggunakan sejumlah kecil mariyuana dan "memberikan" secara gratis. Namun, negara bagian belum mengeluarkan izin untuk menjualnya dengan Kantor Manajemen Ganja masih mengerjakan aturan untuk itu.

Sementara itu, beberapa bisnis mulai menawarkan ganja sebagai "hadiah" kepada orang-orang yang memberikan sumbangan atau yang membeli karya seni atau barang lainnya. Sedangkan pihak yang lain mengatakan mereka adalah klub yang memperoleh ganja dan memberi anggota untuk mendapatkannya.

Atas kondisi yang sangat samar itu, Kantor Manajemen Ganja telah mengirim surat ke lebih dari dua lusin perusahaan yang dicurigai menjual ganja secara ilegal. Surat ini memberitahu mereka untuk berhenti atau menghadapi denda, potensi tuntutan pidana dan risiko untuk prospek mendapatkan lisensi begitu tersedia.

"Negara bagian New York sedang membangun pasar ganja yang legal dan teregulasi yang akan memastikan produk diuji dan aman bagi konsumen," ujar Direktur Eksekutif Kantor Manajemen Ganja Chris Alexander.

Alexander menyatakan, aturan akan memberikan peluang bagi orang-orang yang terkena dampak penegakan undang-undang ganja yang sekarang sudah dihapus. "Operasi ilegal merusak kemampuan kami untuk melakukan itu," katanya.

Badan ini tidak akan mengatakan entitas apa yang mendapat surat. Pesan ditinggalkan kepada beberapa bisnis yang telah //go public// tentang menyediakan ganja dengan cara yang dinilai legal.

Salah satu perusahan yang menerapkan sistem hadiah ganja adalah Hempsol CBD. Pemilik perusahan Jim Mackenzie mengatakan pada Rabu (9/2), meski tidak menerima surat peringatan, tokonya akan berhenti menawarkan hadiah mariyuana kepada pelanggan yang membeli T-shirt atau pakaian lainnya.

Mackenzie mengatakan yakin kesepakatan itu legal. Undang-undang negara bagian yang melegalkan ganja rekreasi musim semi lalu tidak membahas "hadiah" semacam itu tetapi mengizinkan "mentransfer, tanpa kompensasi" sejumlah kecil ganja.

"Tapi saya akan melakukan apa yang diinginkan negara karena tujuan saya adalah memiliki izin negara (ganja),” kata Mackenzie.

Mackenzie merasa negara bagian akan lebih bijaksana untuk mengenal bisnis seperti tokonya. Menurutnyam toko yang dijalankan olehnya itu mengedukasi pelanggan tentang tanaman ganja.

"Ini benar-benar kepentingan terbaik mereka untuk bekerja dengan orang-orang yang benar-benar mencoba melakukannya dengan benar dan benar-benar memiliki pengetahuan di industri ini,” kata Mackenzie.

Sedangkan Kantor Manajemen Ganja New York menilai penjualan ilegal termasuk dengan 'hadiah', ketika konsumen membeli barang atau layanan non-ganja. Salah satunya seperti keanggotaan di klub atau diberikan ganja sebagai bagian dari penjualan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement