Kamis 10 Feb 2022 09:52 WIB

Batik Tulis Blitar dan Branding Indonesia di Kompetisi NBA

Kini yang tengah menjadi sorotan adalah batik tulis asal Blitar.

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Pebatik Santika menyelesaikan batik tulis dengan logo klub Indiana Pacers pesanan Justin Holiday di Pusat Batik Mawar Putih di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (5/1/2022). Pebasket NBA asal klub Indiana Pacers Justin Holiday bekerjasama dengan pebatik asal Blitar Yogi Rosdianta dan Santika untuk memproduksi batik khas Blitar sebagai upaya untuk mempromosikan batik sebagai merchendise kepada para penggemar basket melalui NBA Fashion Hits.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pebatik Santika menyelesaikan batik tulis dengan logo klub Indiana Pacers pesanan Justin Holiday di Pusat Batik Mawar Putih di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (5/1/2022). Pebasket NBA asal klub Indiana Pacers Justin Holiday bekerjasama dengan pebatik asal Blitar Yogi Rosdianta dan Santika untuk memproduksi batik khas Blitar sebagai upaya untuk mempromosikan batik sebagai merchendise kepada para penggemar basket melalui NBA Fashion Hits.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia terkenal dengan ragam seni dan budaya. Salah satunya adalah batik. Setiap daerah memiliki batik dengan corak berbeda, yang menonjolkan kekhasan ataupun sejarah daerah tersebut.

Pekalongan, Solo dan Jogja adalah contoh sedikit daerah yang batiknya sudah dikenal. Namun sebenarnya banyak daerah lain yang memiliki batik yang tak kalah dibanding daerah tersebut.

Baca Juga

Kini yang tengah menjadi sorotan adalah batik tulis asal Blitar. Pasalnya Pebasket NBA Justin Holiday memposting di medsos pribadinya dengan mengenakan baju batik kebanggaan Indonesia tersebut.

Hal ini  mendadak menjadi trending topic di dunia maya juga jadi perbincangan di dunia nyata. Ini setelah pebasket NBA milik klub Indiana Pacers tersebut memesan batik tulis produksi Blitar.

Kini, pesanan mantan pilar Philadelphia 76ers, Golden State Warriors, Atlanta Hawks, New York Knicks, Chicago Bulls, dan Memphis Grizzlies itu sedang digarap Batik Mawar Putih milik Yogi Rosdianta bersama istri, Santika.

Yogi menjelaskan, awal mula Justin pesan batik tulis produksinya karena sempat dibully ketika mengenakan batik di suatu acara kemudian diposting di akun instagramnya.

Dalam kritikan netizen, baju yang dikenakan Justin diragukan bahwa itu batik. Manajemen Justin meresponsnya dengan mencari tahu batik yang sebenarnya hingga kemudian menemukan profil Yogi Rosdianta, pemilik batik tulis Batik Mawar Putih asal Blitar, Jawa Timur.

"Mungkin mereka browsing karena saya gencar melakukan promosi untuk membuka pasar internasional saat saya fokus pada bisnis ini pada 2019 lalu. Diantaranya diskusi dengan Dubes Rusia karena saya ingin membuka pasar Eropa dan KBRI mendukung," terang Yogi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Yogi mengatakan komunikasi dengan Manajemen Justin Holiday terjadi pada medio 2021. Dalam perbincangan, Justin memesan satu baju batik tulis dengan motif khas Indonesia.

Dari situ, mulailah pengerjaan dilakukan setelah melalui proses pengajuan ide motif, warna, dan desain. Pesanan Justin dikerjakan mulai Desember 2021 dan saat ini sudah melalui tahap akhir alias finishing 

Diakui Yogi, waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan pesanan Justin dua bulan. Dimulai dari setor konsep ke Justin hingga dilakukan beberapa kali revisi sampai terjadi kesepahaman  konsep. Motif yang diinginkan Justin adalah mengangkat kearifan lokal melalui kesenian khas Indonesia. Kemudian masuk tahap nyanting yang membutuhkan waktu sebulan dengan lima warna yaitu, merah, putih, emas, hijau, dan warna dasar hitam.

"Motif yang diinginkan Justin kuda lumping, pecut samandiman, kendang cinde, dan burung garuda. Nanti di depan, di bagian dada ada motif gerbang makam Bung Karno yang sebagai ciri khas Blitar. Kenapa motif ini yang diambil? karena ingin mengangkat keagungan Indonesia dari ikon seni budaya," ujar pria yang pernah kuliah di UPH dan IKJ ini.

Dikatakan Yogi, yang unik dari penyiapan pesanan Justin adalah ukuran kain. Pada umumnya ketika menyiapkan pesanan orang Indonesia, maksimal bahan yang dibutuhkan kurang dari 2,5 meter. Ini untuk akomodir ukuran XXL. Namun untuk Justin, bahan yang disiapkan minimal 3,5 meter.

"Pesanan Justin ini termasuk custom order. Inilah yang menjadi keunggulan kami selain menyajikan batik eksklusif. Nilai pesanan Justin ini jika dibanderol di atas Rp 2 juta," terang pria berusia 39 tahun ini.

Bagi Yogi, melayani pesanan Justin adalah hal istimewa. Ini karena dia memang fans berat basket. Hobi main basket dilakukan saat masih remaja. Dia pernah tergabung menjadi pemain CLS Surabaya saat masih remaja pada 2002/2003. Kemudian sempat mencicipi  kompetisi streetball dan crushbone. Saat ini hobi tetap disalurkan untuk menjaga kondisi tetap fit.

"Meski dia memesan batik, saya belum pernah ketemu Justin. Saya ingin sebenarnya mengantarkan pesanannya langsung tapi karena berbagai keterbatasan mungkin nanti dikirim dengan ekspedisi. Tapi rencananya tahun ini dia ingin ke Indonesia dan itu semoga menjadi momen saya ketemu dia," jelas Yogi.

Sekjend PP PERBASI Nirmala Dewi menyambut baik ide Justin yang mau memesan produk UMKM Indonesia. Sebagai salah satu pemain besar di NBA, dia tidak gengsi memakai produk Indonesia. Ini menunjukkan bahwa produk Indonesia sejatinya menarik minat orang di luar negeri karena kualitasnya yang bagus.

"Semoga apa yang dilakukan Justin diikuti selebriti basket NBA lainnya karena sejatinya produk UMKM Indonesia, kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk di luar sana. Apalagi sebelumnya pada jelang Piala Dunia 2010, sepatu buatan Panarub, Tangerang, dipakai pesepakbola dunia seperti Lionel Messi, Zinedine Zidane, David Villa, dan Arjen Robben," terang Nirmala.

Sebelumnya di ajang kompetisi basket tertinggi di tanah air. Pada hari tertentu manajer dan tim pelatih yang duduk di bench juga memakai seragam batik yang ada logo klub tersebut. Semoga batik Indonesia terus diminati tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement