REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan menyambut Semester Genap 2021/2022, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melakukan persiapan oleh masing-masing Program Studi (Prodi) di dalamnya.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh prodi Manajemen, baru-baru ini menggelar Rapat Kerja (Raker) Unit Pengembangan Akademik (UPA), secara daring melalui Zoom meeting, pada Rabu (9/2/2022).
Acara ini dihadri oleh Kaprodi Manajemen, Nurvi Oktiani, ketua Unit Pengembangan Akademik (UPA) Prodi Manajemen, Sofyan Marwansyah, serta dipimpin moderator Slamet Heri Winarno dan beberapa dosen anggota UPA Prodi Manajemen juga turut hadir.
Nurvi Oktiani menerangkan, maksud dari Raker UPA untuk mengevaluasi bahan ajar beserta perangkatnya, serta penyampaian informasi seputar akademik lainnya.“Memahami pentingnya visi dan misi Unit Pengembangan Akademik (UPA) untuk Program Studi Manajemen oleh para dosen, membuat tim UPA dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mencapai target kerja, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Selain itu juga bisa memberikan arahan dan motivasi terhadap staf prodi Manajemen, agar dapat selalu maksimal dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Nurvi.
Ia juga menambahkan bahwa, UPA dan staf akademik harus senantiasa bersinergi, dalam menjalankan tugas-tugasnya seperti pembuatan Soal UTS, UAS, Media Pembelajaran, RPS, Silabus, RTM, Praktik Kerja serta perencanaan Kurikulum Prodi Manajemen, dan menerangkan sedikit mengenai Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
“Semoga kedepan, harapannya program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) juga masuk ke dalam kurikulum prodi Manajemen, agar bisa maksimal dalam pelaksanaanya,” jelasnya.
Sementara itu, Sofywan Marwansyah, ketua UPA prodi Manajemen menambahkan, betapa pentingnya memahami pencapaian yang akan di targetkan oleh prodi Manajemen. Agar para dosen dapat lebih giat lagi, dalam mengemban tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin.
“Memahami kurikulum pemetaan sangat penting. Terutama bagi dosen yang memiliki bidang keilmuan yang linier dengan mata kuliah yang akan diajarkan. Sehingga para dosen dapat menjelaskan bahan ajar secara optimal kepada mahasiswanya, serta pentingnya pemetaan mahasiswa atas peminatan yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa tersebut,” tutup Sofyan Marwansyah.