Kamis 10 Feb 2022 20:40 WIB

Wamendag Lepas Ekspor Rajungan Senilai 500 Ribu Dolar AS

Ekspor ini juga merupakan kontribusi dari sebuah startup.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Nelayan mengumpulkan rajungan hasil tangkapan (ilustrasi). Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melepas ekspor hasil olahan rajungan senilai 500 ribu dolar AS ke Kanada.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Nelayan mengumpulkan rajungan hasil tangkapan (ilustrasi). Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melepas ekspor hasil olahan rajungan senilai 500 ribu dolar AS ke Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melepas ekspor hasil olahan rajungan Aruna Crab sebanyak 15 ton atau senilai 500 ribu dolar AS dengan negara tujuan Kanada.

Pelepasan ekspor yang diinisiasi PT Aruna Jaya Nuswantara dilakukan di komplek pergudangan Safe Lock, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Chief Excecutive Officer PT Nirwana Segara Aik Wulandari dan Chief Sustainability Officer Aruna Indonesia Utari Octavianti.

"Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada 2021 mencapai 4,06 miliar dolar atau tumbuh positif 6,92 persen dibandingkan pada 2020," kata Jerry.

Ia mengatakan, di Jawa Timur, sebanyak 53 persen ekspor di bidang perikanan dilaksanakan ke Amerika dan ini adalah hal yang sangat membanggakan. Sebab, ekspor ini juga merupakan kontribusi dari sebuah startup kelahiran 2016 dengan series A funding terbesar di Indonesia.

"Didukung dengan passion Nirwana Segara dari hilir, ditambah oleh sustainability yang ditawarkan Aruna, keduanya merupakan komposisi yang sangat tepat," ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam kesempatan itu mengatakan ini adalah kreasi anak bangsa untuk mengakselerasi ekspor potensi terbesar Indonesia. "Jangan lupa, Indonesia juga memiliki PPEI, Pelatihan dan Pendidikan Ekspor Indonesia untuk mendukung UMKM Indonesia dalam melaksanakan ekspor. Kegiatan ini semestinya dapat membantu kami untuk mengomunikasikan hal ini," ujar Emil.

CEO Nirwana Segara, Aik Wulandari, mengatakan, hal ini yang menjadi poin penting dari ekosistem kelautan karena nelayan rajungan, di mana pun mereka berada, harus selalu patuh pada program keberlanjutan perikanan rajungan. Salah satunya dengan tidak menangkap rajungan kecil, rajungan bertelur luar, maupun penangkapan menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan.

"Karena rajungan dan perikanan berkelanjutan adalah hidup," ujar Aik.

Ia mengatakan, Aruna Crab merupakan produk hasil kemitraan strategis Nirwana Segara dengan Aruna. Sebagai produk makanan laut berkualitas premium dengan 10 g protein sukulen dan 45 kalori per porsi, seluruh proses produksi Aruna Crab dibuat dengan mengikuti standar keberlanjutan yang telah ditetapkan oleh Nirwana Segara.

"Sumbernya pun dari hasil tangkapan nelayan lokal binaan Aruna," kata Aik.

Pada kesempatan itu, Utari Octavianty selaku Chief Sustainability Officer Aruna, sebagai bukti kepedulian Aruna terhadap keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan nelayan melalui teknologi. Aruna berkomitmen untuk terus memerhatikan aspek keberlanjutan dengan meresmikan Aruna Zero Waste Hub, rumah pengeringan limbah cangkang rajungan.

"Lokasinya di Bangkalan, Jawa Timur, Aruna Zero Waste Hub mengolah limbah cangkang rajungan menjadi produk pakan ikan yang tentu memiliki nilai jual lebih," ujar Utari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement