Kamis 10 Feb 2022 22:28 WIB

Ridwan Kamil Nilai Jamur Tiram Potensial Tingkatkan Pendapatan Warga

Jamur tiram dapat diinovasikan dan dikemas ke dalam berbagai bentuk makanan kekinian.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai kayu jamur atau jamur tiram dapat menjadi lokomotif peningkatan pendapatan ekonomi warga lokal
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai kayu jamur atau jamur tiram dapat menjadi lokomotif peningkatan pendapatan ekonomi warga lokal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai kayu jamur atau jamur tiram dapat menjadi lokomotif peningkatan pendapatan ekonomi warga lokal. 

Apalagi, menurut Ridwan Kamil, jamur tiram dapat diinovasikan dan dikemas ke dalam berbagai bentuk makanan kekinian. Tujuannya untuk menggaet pasar nasional bahkan internasional dengan dijual secara daring.  

Baca Juga

"Contohnya adalah jamur tiram ini di mana saja bisa (tumbuh) dan ini hanya contoh saja. Sehingga dengan modal yang difasilitasi oleh kita, hasilnya kita beli. Itu anak-anak muda penghasilannya bisa 4-5jm juta per bulan setara dengan UMR di kota," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (10/2/2022). 

"Jadi tidak perlu hijrah ke kota, kita yang membuka dan memberikan contoh-contoh (keberhasilannya), salah satunya jamur tiram," katanya. 

Untuk merespons itu, kata Emil ia menciptakan sebuah program Petani Milenial. Nantinya, semua komoditas jamur tiram tersebut dikelola oleh petani muda yang memiliki kemampuan digital untuk dijual secara daring. 

"Tugas saya adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan lapangan pekerjaan itu bisa kita hadirkan melalui sebuah kolaborasi yang namanya Petani Milenial. Bahwa hidup yang baik tidak harus hijrah ke kota asal punya tanah di desa dengan _skill_ digital bisa jualan ke mana saja," jelas Kang Emil," papar Emil.

Beberapa Petani Milenial tersebut menjadi bukti nyata bahwa Pemda Provinsi Jabar terus berkomitmen dalam menumbuhkan pemerataan pendapatan ekonomi lokal. Ke depan, anak-anak muda desa itu akan diwisuda karena kesuksesannya mengolah lahan yang diberikan Pemda Provinsi Jabar menjadi sesuatu yang menguntungkan. 

"Bukan ada potensi lagi, ini sudah ada buktinya. Orang yang sudah dilatih ini nanti kita akan kami wisuda bulan depan supaya nanti oleh media diwawancara dan dijadikan contoh bahwa mereka ini yang muda-muda bisa sukses di usia muda dengan bisnis seperti ini," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement