REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Ristek, Ahmad Mahendra, mengatakan sistem kekerabatan matrilineal atau menarik garis keturunan dari ibu di Minangkabau, Sumatra Barat adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia. Kekayaan ini menurut Mahendra harus dikembangkan agar nilai-nilai yang ada dalam memakai sistem kekerabatan tersebut dapat mendunia.
"Harapannya semoga dapat mengoptimalkan dan menggali potensi budaya yang ada di wilayah Sumatera Barat agar tidak hanya dikenal di kancah nasional, lebih dari itu harus dikenal dunia," kata Mahendra, saat berbicara pada fokus grup diskusi (FGD) Festival Budaya Matrilineal yang digelar bersama dengan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat, di Padang. Kamis (10/2).
Ia menyebut dengan memajukan dan mengembangkan budaya matrilineal suku Minangkabau ini, maka bagaimana konsep, fungsi, maknanya akan dapat dipahami secara luas. Selanjutnya juga, dapat dijelaskan pula apa pengaruhnya terhadap etnis lain sekaligus praktiknya dalam pemajuan kebudayaan.
Kemendikbud Ristek kata dia ingin merangkul seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan budaya Sumatera Barat, dan juga sekaligus untuk memperkenalkan program-program yang telah kami buat agar dapat dinikmati di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Sumatra Barat.
Kepala BPNB Sumatra Barat, Undri, menyebut ketika masyarakat di Indonesia mendiskusikan tentang sistem matrilineal, maka yang diketahui adalah praktik dilakukan oleh suku Minangkabau di Sumatera Barat.
Undri menyebutkan, dalam FGD Festival Matrilineal ini dibahas guna menyelaraskan dan mendudukkan konsep kegiatan nanti supaya dapat terlaksana sempurna.
"Kita harus memperoleh pendapat dari para akademisi maupun budayawan mengenai sistem kekerabatan matrilineal sehingga menjadi inspirasi implementasi festival," ucap Undri.