REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan berdasarkan data per 6 Februari 2022, angka rasio testing nasional saat ini masih jauh di atas standar World Health Organization (WHO). Saat ini rasio testing nasional adalah 7 dari 1.000 orang.
"Angka ini sudah melebihi standar WHO yang menetapkan 1 dari 1.000 orang," kata Wiku saat keterangan pers, dikutip pada Jumat (11/2).
Namun, ia menyayangkan masih ada 22 provinsi dengan angka rasio testing yang masih di bawah rasio testing nasional. Dua dari provinsi tersebut di antaranya yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Rasio testing di Jawa Timur adalah 5 dari 1.000 orang dites. Sementara di Jawa Tengah angkanya tergolong sangat rendah, yakni 2 dari 1.000 orang dites. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah di 22 provinsi tersebut, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah agar kembali memasifkan testing.
“Jangan sampai data yang dilaporkan lebih kecil dari kondisi kasus sebenarnya dan berimbas pada penentuan kebijakan yang kurang sesuai dengan situasi real di lapangan,” ujarnya.
Wiku pun kembali mengingatkan, testing merupakan penentu mobilitas yang aman untuk mencegah orang yang positif berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya sehingga dapat meningkatkan kasus di daerah lain.