Jumat 11 Feb 2022 06:55 WIB

BNI Alokasikan Belanja Modal IT Naik Tiga Persen pada 2022

BNI berkomitmen meningkatkan kinerja dari sisi layanan digital

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk berkomitmen meningkatkan kinerja dari sisi layanan digital dengan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure teknologi informasi sebanyak tiga persen dari pendapatan pada 2022. (ilustrasi).
Foto: Antara/Fauzan
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk berkomitmen meningkatkan kinerja dari sisi layanan digital dengan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure teknologi informasi sebanyak tiga persen dari pendapatan pada 2022. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk berkomitmen meningkatkan kinerja dari sisi layanan digital dengan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure teknologi informasi sebanyak tiga persen dari pendapatan pada 2022. Perseroan memastikan alokasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kapasitas maupun kualitas layanan, sekaligus keamanan digital guna menjaga serta meningkatkan kepercayaan nasabah Indonesia.

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan dana yang dialokasikan tersebut digunakan pengembangan teknologi informasi dan digitalisasi, antara lain pengembangan kapasitas hardware maupun software.

Baca Juga

"Tahun ini, kami mengalokasikan dana yang sangat cukup untuk pengembangan TI. Capex TI BNI 2022 sekitar tiga persen dari gross income atau revenue, capex TI untuk pengembangan fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan layanan perbankan digital nasabah kami sebagai bank digital dengan keunggulan bisnis global," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/2/2022).

Menurutnya perseroan juga akan membangun BNI Mobile Banking dapat terintegrasi dengan lebih banyak channel dan mitra Open API. "Di samping itu, alokasi dana untuk memperkuat sistem keamanan juga menjadi salah satu prioritas kami dapat terus menjaga kepercayaan nasabah yang semakin aktif menggunakan digital banking," ucapnya.

Lebih Lanjut, Mucharom memaparkan BNI sebagai salah satu pelopor digital banking Indonesia menorehkan kinerja digital yang sangat positif pada tahun lalu.

Sepanjang 2021, pengguna BNI Mobile Banking meningkat 38,9 persen secara tahunan (yoy) menjadi 10,8 juta pengguna. Total transaksi tahunan pun meningkat 43,4 persen secara tahunan menjadi 434 juta transaksi dengan nilai Rp 615 triliun, naik 31,9 persen (yoy).

Bahkan, BNI mampu membuktikan hasil ekspansi bisnis digital pada masa pandemi tahun lalu. BNI Open API tercatat memiliki 443 jenis layanan, yang merupakan jumlah terbanyak di antara bank peers. Saat ini, BNI Open API memiliki lebih dari 4.000 mitra.

Selain melalui Open API, BNI memiliki solusi layanan transaksi yang terintegrasi bagi nasabah bisnis dan institusi, termasuk UMKM, yaitu BNIDirect. Adapun layanan BNIDirect meliputi manajemen pembayaran, manajemen koleksi, manajemen likuiditas, audit dan reporting, hingga layanan bank garansi dan ekspor-impor seperti L/C dan trade.

Karena kehandalannya, BNIDirect juga digunakan oleh digital klien seperti e-commerce dan fintech. Total digital klien BNIDirect mencapai 321, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 198 klien.

"Total transaksi BNIDirect sepanjang 2021 mampu di dongkrak hingga mencapai 494,3 juta transaksi dengan pertumbuhan 115,3 persen (yoy), dengan nilai transaksi mencapai Rp4.615 triliun naik 14,2 persen (yoy)," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement