REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Fasilitas dan bangunan baru Terminal Tipe A Harjamukti diharapkan semakin mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan transportasi publik berupa bus. Sehingga, mobilitas masyarakat pengguna transportasi publik menjadi lebih aman dan nyaman.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, di sela-sela menerima kunjungan spesifik Komisi V DPR RI bersama Kementerian Perhubungan RI di Terminal Harjamukti, Kamis (10/2/2022).
"Kami berharap agar terminal ini bisa segera beroperasi. Dengan gedung dan fasilitas yang baru, lebih modern, kami harapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga lebih aman dan nyaman, serta memudahkan," ucap Eti.
Eti pun berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan RI atas rampungnya pembangunan bangunan baru Terminal Tipe A Harjamukti. Kota Cirebon sebagai daerah perlintasan maupun tujuan, sangat terbantu dengan hadirnya bangunan baru Terminal Harjamukti.
"Kami berterima kasih atas revitalisasi terminal yang telah rampung. Sinergi antara Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah pusat tentu sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pembangunan," kata Eti.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI M Arwani Thomafi mengatakan, kedatangan pihaknya ke Terminal Harjamukti guna memastikan progres revitalisasi terminal tersebut telah rampung dan siap dioperasikan. Dia menegaskan, tujuan revitalisasi Terminal Harjamukti itu agar masyarakat pengguna transportasi semakin mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
"Masyarakat akan lebih senang dan nyaman untuk menggunakan transportasi publik. Semoga terminal ini bisa segera beroperasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Arwani.
Di tempat yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi, mengatakan, revitalisasi Terminal Harjamukti telah rampung pada akhir 2021 setelah dibangun selama dua tahun.
Terhadap bangunan terminal lama di bagian depan, sambung Budi, pihaknya akan melakukan penghapusan. Direncanakan, lahan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan swasta, baik secara penuh maupun melalui skema kerja sama.
"Dulu pernah dibuat FS (studi kelaikan), di sini potensinya untuk hotel atau mal atau kemudian rumah sakit. Tapi terakhir, sedang kita dorong, di lahan yang di depan itu kita gunakan untuk swasta untuk (bangun) rumah sakit," ujar Budi.
Mengenai kesiapan operasional bangunan baru Terminal Harjamukti, lanjut Budi, hanya tinggal penambahan-penambahan fasilitas yang sifatnya minor. Pada tahun ini, pihaknya telah menginstruksikan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Jawa Barat untuk memindahkan pelayanan dan aktivitas ke bangunan terminal yang baru.
"Di tahun ini juga, saya sudah minta kepada kepala BPTD untuk dipindahkan ke belakang dan yang di depan langsung ditutup. Sambil menunggu penghapusan, kemudian akan ditutup sekaligus. Semua kegiatan di belakang ini," tandas Budi.