Jumat 11 Feb 2022 13:56 WIB

Kapolri Minta Pengendalian Kasus Covid-19 Ditingkatkan Jelang MotoGP

Kasus pandemi Covid-19 di NTB masih di bawah rata-rata nasional yakni lima persen.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada seluruh jajaran menyiapkan strategi guna mengantisipasi lonjakan penularan Covid-19 termasuk virus Omicron menjelang MotoGP Mandalika Maret mendatang. "Pengendalian ini sangat peting untuk mencegah penyebaran virus Omicron," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri acara vaksinasi serentak se Indonesia di Rumah Sakit Mandalika Lombok Tengah, NTB di Praya, Jumat (11/02/2022).

Ia mengatakan, secara nasional kasus baru Covid-19 di Indonesia mencapai 11 persen. Namun kasus pandemi di NTB masih di bawah rata-rata nasional yakni lima persen. 

Baca Juga

Salah satu langkah yang paling prioritas guna mencegah penyebaran virus tersebut adalah mendorong percepatan vaksinasi kepada masyarakat. "Ini kesempatan untuk kita terus mendorong percepatan vaksinasi guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di NTB khususnya yang menjadi lokasi ajang MotoGP Mandalika," katanya.

Ia berharap juga, kegiatan tes pramusim MotoGP Mandalika ini bisa berjalan dengan baik dan maksimal, namun yang harus dilakukan juga bagaimana mengendalikan pertumbuhan kasus Covid-19. "Jangan kita lengah dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi dosis satu dan dosis kedua, supaya bisa melaksanakan vaksin booster dosis tiga. "Pandemi ini tantangan kita bersama, sehingga kita harus melawan virus Omicron tersebut," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement