Jumat 11 Feb 2022 15:59 WIB

Ini Aturan Buka dan Jam Operasional Mal dan Restoran di Depok

Pemkot Depok memberlakukan pembatasan aktivitas warga.

Sejumlah pengunjung melakukan aktivitas permainan trampolin anak di Pesona Square, Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/1/2022). Berdasarkan data pusat perbelanjaan tersebut jumlah pengunjung mencapai enam ribu orang pada saat tahun baru 2022. Ini Aturan Buka dan Jam Operasional Mal dan Restoran di Depok
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah pengunjung melakukan aktivitas permainan trampolin anak di Pesona Square, Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/1/2022). Berdasarkan data pusat perbelanjaan tersebut jumlah pengunjung mencapai enam ribu orang pada saat tahun baru 2022. Ini Aturan Buka dan Jam Operasional Mal dan Restoran di Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat memberlakukan pembatasan aktivitas warga dan jam operasional kegiatan perdagangan untuk pusat perdagangan, perbelanjaan, dan mal dengan izin beroperasi hingga pukul 21.00 WIB dan kapasitas 60 persen.

"Pembatasan tersebut dilakukan menyusul diterapkannyapemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Mal juga diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Anak di bawah usia 12 wajib didampingi orang tua dan menunjukkan bukti vaksinasi minimal dosis pertama.

Untuk tempat bermain anak dan tempat hiburan lain yang berada di dalam pusat perdagangan, perbelanjaan dan mal dapat dibuka dengan kapasitas 35 persen. Dan dengan syarat menunjukkan bukti vaksinasi lengkap untuk setiap anak yang masuk.

Selanjutnya, supermarket, hipermarket, midimarket, minimarket, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas 60 persen. Lalu, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Kemudian pasar rakyat yang menjual kebutuhan non sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas 60 persen hingga pukul 20.00 WIB. Lalu, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau outlet voucer, pangkas rambut, binatu, pedagang asongan, bengkel kecil, cuci kendaraan, dan lain yang sejenis diizinkan buka hingga pukul 21.00 WIB dengan protokol kesehatan ketat.

Terkait kegiatan makan dan minum di tempat juga terdapat pembatasan yang diberlakukan. Warung makan atau warteg, pedagang kaki lima dan lapak jajanan sejenis diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas 60 persen. Begitu juga dengan restoran atau rumah makan dan kafe yang berada di pusat perbelanjaan atau mal dengan waktu makan maksimal 60 menit.

Sedangkan, untuk restoran atau rumah makan dan kafe yang mulai buka pada malam hari dapat beroperasi dari pukul 18.00 hingga 00.00 WIB. Namun, dengan kapasitas maksimal 25 persen dan menerapkan protokol kesehatan ketat, waktu makan maksimal 60 menit.

Untuk bioskop, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap pengunjung dan pegawai. Bioskop diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Anak di bawah usia 12 tahun wajib didampingi orang tua dan dapat menunjukkan bukti vaksinasi dosis pertama. Restoran atau rumah makan dan kafe di area bioskop diizinkan menerima makan di tempat dengan kapasitas 50 persen dan waktu makan maksimal 60 menit.

Semua pengelola dan pengunjung diminta untuk mengikuti protokol kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan. Sedangkan apotek dan toko obat dapat beroperasi selama 24 jam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement