REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau, sejak dua hari terakhir Kamis (10/2/2022) hingga Jumat (11/2/2022). Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah desa dan kelurahan yang ada di kabupaten itu terendam air.
"Banjir yang menggenangi kawasan permukiman ini memiliki tinggi muka air antara 20 hingga 45 sentimeter. Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, Jumat (11/2) sebanyak 905 KK yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan terdampak banjir," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/2/2022).
Ia menambahkan, jumlah populasi terdampak ini tersebar di lima wilayah tingkat desa atau pun kelurahan di dua kecamatan, yaitu di Kelurahan Damon, Desa Wonosari, Desa Teluk Desa Senggoro di Kecamatan Bengkalis dan Desa Bantan Tua di Kecamatan Bantan Tua. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis mencatat bangunan atau fasilitas terdampak, antara lain rumah 1.274 unit, tempat ibadah tiga unit serta fasilitas pendidikan tiga unit.
Untuk mempercepat penanganan darurat, BPBD Kabupaten Bengkalis bersama unsur TNI, Polri dan lintas instansi terkait telah berada di lokasi kejadian untuk mendistribuskian bantuan logistik. Juga melakukan kaji cepat, pendataan dan koordinasi lebih lanjut terkait percepatan penanganan banjir tersebut.
Sementara itu, ia menyebutkan prakiraan cuaca dalam tiga hari ke depan (11 hingga 13/2) memantau potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kampar. Sebagai bentuk respons dari adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, dia menambahkan, BPBD Provinsi Riau telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan lebat kepada lintas instansi terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya banjir susulan, khususnya di puncak musim hujan pada bulan Februari 2022," ujarnya.
Pihaknya meminta kewaspadaan perlu ditingkatkan. Mengingat wilayah Bengkalis termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir susulan, khususnya di puncak musim hujan pada bulan Februari 2022," ujarnya.
Pihaknya meminta kewaspadaan perlu ditingkatkan. Mengingat wilayah Bengkalis termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi, berdasarkan analisis inaRISK.