Jumat 11 Feb 2022 18:53 WIB

Satgas NU Peduli Covid-19 Tunggu Hasil Uji Klinis Vaksin Merah Putih

Uji Klinis Vaksin Merah Putih membutuhkan waktu yang panjang

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
 Petugas kesehatan berada di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan berada di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19 akan terus memantau perkembangan vaksin Merah Putih. Produk anak bangsa ini disebut patut diapresiasi dan ditunggu hasilnya.   

"Kita akan sangat berharap ini bisa menjadi vaksin yang bagus setelah melewati uji klinis fase tiga. Ini nuansanya penuh dengan kearifan lokal, karena dicetak di Indonesia, ditemukan di Indonesia, sehingga sudah tahu siklus pandemi di Indonesia," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (11/2/2022) 

Baca Juga

Uji klinis untuk vaksin ini disebut memerlukan waktu yang panjang. Dia memprediksi hasil akhir pengujian baru bisa disampaikan pada akhir tahun ini. Terkait vaksin Merah Putih, dia menyebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan pembuatannya sejak tahun lalu. Vaksin ini telah melalui uji tes hewan atau non-klinis, sehingga kini memasuki tahap uji klinis pertama. 

Di uji klinis tahap pertama, akan dilakukan pengecekan terhadap efikasi vaksin. Jika hasil efikasinya bagus, bahkan melebihi vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia, maka hal ini menunjukkan jika Indonesia juga memiliki daya saing. 

"Kita berharap ini menjadi gebrakan baru untuk Indonesia. Dimana dengan jutaan masyarakatnya, kita tidak lagi perlu bergantung dengan dunia luar untuk vaksin," ucap dia. 

Vaksin Merah Putih juga disebut diproduksi oleh institusi pendidikan Indonesia. Dia merasa, hal tersebut bisa menjadikan nilai tambahan bagi sistem pendidikan negara, yaitu menghasilkan penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk perkembangan kesehatan di dalam negeri. 

Terbaru, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan Vaksin Merah Putih ini halal dan suci untuk digunakan. Keputusan tersebut tertuang dalam Fatwa Nomor 8 Tahun 2022 tentang Produk Vaksin Covid-19 Merah Putih. 

Untuk hal tersebut, dr Makky menilai segala persiapan pasti sudah dilakukan oleh pihak pengembang, yaitu PT Biotis Pharmaceuticals bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dengan target masyarakat Indonesia yang mayoritasnya Muslim, kehalalan menjadi faktor utama yang memang perlu diperhitungkan. 

"Kalau di Indonesia, sudah jelas kehalalan akan sangat menjadi sorotan. Jadi karena ini buatan dalam negeri, otomatis sudah dipersiapkan dengan berbagai resiko dan lain-lainnya. Masa mau buat Indonesia, tapi malah menentang masyarakatnya," ujarnya. 

Pun, terkait keputusan MUI yang mengeluarkan fatwa halal atas vaksin ini, ia menyebut semuanya pasti sudah melalui penelitian lab yang menguji produk tersebut. Semua jalur dinilai sudah dipersiapkan dengan baik, tinggal menunggu hasil uji klinisnya.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement