Jumat 11 Feb 2022 19:18 WIB

Satuan Kopasgat Terjunkan Prajurit Bersenjata Lengkap di Lanud Supadio

Dua satuan elite Kopasgat menerjunkan 102 prajurit dari ketinggian 1.200 fit.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
 Sejumlah prajuritKomando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) bersiap untuk latihan terjun (ilustrasi).
Sejumlah prajuritKomando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) bersiap untuk latihan terjun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dua satuan elite yang tergabung dalam Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yaitu, Batalyon Komando 465 dan Detasemen Pertahanan Udara 473, menerjunkan sebanyak 102 prajurit khusus bersenjata lengkap dari ketinggian 1.200 kaki di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (11/2/2022).

"Kegiatan yang melibatkan infanteri terbaik di jajaran TNI Angkatan Udara tersebut sebagai bentuk uji kemampuan dalam operasi pertahanan objek strategis dan infiltrasi terukur," kata Komandan Batalyon Komando 465 Kopasgat Letnan Kolonel (Letkol) Wisnu Budi Saputro di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat.

Dia menjelaskan, Batalyon Komando 465 dan Detasemen Pertahanan Udara 473 merupakan dua satuan elite dalam Komando Pasukan Gerak Cepat TNI-AU tersebut. "Dalam latihan hari ini kami menurunkan sebanyak 102 prajurit dengan kekuatan penuh," ujar Wisnu.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut sebagai latihan khusus untuk melatih dan sekaligus persiapan kesatuan dalam rangka panggilan tugas terkait menjaga keamanan negara. "Memang untuk melatih diri, dan mempersiapkan diri, apabila sewaktu-waktu ditugaskan sebagai prajurit selalu siap, kita siap melaksanakan tugas untuk menjaga keutuhan dan keamanan negara," ucap Wisnu.

Menurut Wisnu, untuk latihan terjun payung, sebanyak 102 prajurit itu statik di ketinggian sekitar 1.200 fit, kemudian untuk free fall terjun bebas antara 7.000 sampai 8.000 fit. Kopasgat memiliki tugas yang sama dengan pasukan tempur lainnya. Namun yang membedakannya, Kopasgat bertanggungjawab dengan operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement