REPUBLIKA.CO.ID, MANDALIKA -- Hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit menorehkan berbagai cerita. Salah satunya tentang cuaca yang kurang bersahabat.
Akibat hujan deras dari malam hari, membuat lapisan lumpur dan tanah mengotori trek lintasan. Situasi ini diperburuk oleh pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. Pekerjaan tersebut, tidak hanya untuk melengkapi fasilitas sirkuit.
Tapi juga meningkatkan akses jalan secara signifikan. Sehingga lebih siap menghadapi balapan seri kedua MotoGP musim ini, pada 20 Maret 2022 nantinya. Akibatnya, sesi tes sempat ditunda lebih dari satu jam pada pagi hari.
"Para petugas membersihkan trek, menghilangkan lebih dari 40 kg material agregat," demikian laporan yang dikutip dari the-race.com, Jumat (11/2/2022).
Balapan dilanjutkan pada pukul 12.00 siang waktu setempat. Tetapi beberapa pengendara menolak untuk kembali ke lintasan karena masalah keamanan. Rapat dadakan dilakukan.
"Delegasi pembalap mengadakan pertemuan dengan Race Direction dan petugas keselamatan FIM," demikian laporan yang dikutip dari motogp.com.
Delegasi pembalap diwakili oleh juara dunia Fabio Quartararo, Aleix Espargaro, dan Maverick Vinales dari Aprilia. Kemudian Fransesco Bagnaia dari Ducati dan Alex Rins dari Suzuki. Mereka bertemu dengan perwakilan Race Direction Dorna Sports, Carlos Ezpeleta dan Petugas keselamatan FIM, Franco Uncini membahas kondisi lintasan.
Hasilnya, mereka bersepakat setidaknya menyelesaikan 20 putaran sebelum pukul 15.00 WITA. Uji coba kemudian dilanjutkan hingga usai. Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro menjadi yang tercepat dengan catatan waktu satu menit 32,466 detik. Upaya terbaiknya dicapai pada lap ke-68 dari 69 lap yang ia tempuh.
Ia mengalahkan rekor pembalap superbike, Toprak Razgatlioglu. Di sesi kualifikasi yang berlangsung pada 21 November 2021, catatan waktu Toprak di Sirkuit Mandalika, yakni 1 menit,32,877. Kini Espargaro mencatat waktu putaran terbaik di arena yang berada di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu.