REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Politisi Prancis dan kandidat Presiden Prancis Eric Zemmour telah membuat pernyataan skandal baru yang menargetkan masjid dan adzan.
"Saya tidak ingin mendengar suara muazin di Prancis, dan jika saya menjadi presiden, saya tidak akan melakukannya", kata Zemmour, yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan April, mengatakan di saluran BFMTV, dilansir dari laman TRT World pada Jumat (11/2)
Menurut TRT, Zemmour mencoba mengumpulkan pendukung dengan retorika sayap kanannya. Dia mengatakan bahwa Prancis harus tetap menjadi lanskap gereja. "Saya menolak masjid besar," kata dia.
Di sisi lain, ketika ditanya tentang gagasan tembok di perbatasan Eropa, yang diusulkan oleh beberapa pemimpin Uni Eropa, Zemmour mengatakan dia turut mendukungnya.
Selanjutnya, Zemmour mengatakan kepada saluran CNews pada September tahun lalu terkait migran anak-anak. "Pencuri, pembunuh, mereka pemerkosa. Itu saja mereka. Kita harus mengirim mereka kembali," kata dia.