Jumat 11 Feb 2022 21:04 WIB

Gus Yasin: Omicron tak Perlu Ditakuti Tapi Jangan Disepelekan  

Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin ajak warga disiplin prokes

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, ajak warga disiplin prokes
Foto: dok. Istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, ajak warga disiplin prokes

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Jawa Tengah terus mencatatkan penambahan kasus aktif Covd-19 sejak 22 Januari 2022 lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, selama periode 22 Januari 2022 hingga 10 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, tren kasus aktif Covid-19 di daerah ini  mengalami kenaikan. 

"Hingga Kamis kemarin, akumulasi jumlah kasus aktif di Jawa Tengah tercatat telah mencapai 6.369 kasus," ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Semarang, Jumat (11/2/2022). 

Baca Juga

Meski kasus aktif mengalami kenaikan, jelasnya, dari sisi pemakaian tempat tidur di rumah sakit penanganan pasien Covid-19 maupun tempat isolasi terpusat (isoter) masih cukup terkendali dan bisa katakan masih rendah. 

Dari total 879 tempat tidur ruang ICU yang ada di Jawa Tengah, sampai saat ini baru terpakai 166 tempat tidur atau 18,89 persen. Sementara untuk tempat tidur isolasi, dari total 6.901 tempat tidur yang disiapkan, baru terpakai 1.596 atau 21,13 persen. 

Wagub juga mengungkap, dari sisi fatalitas, berdasar data Dinkes Provinsi Jawa Tengah, sepanjang periode 30 Januari 2022 sampai dengan 6 Februari 2022, tercatat ada 22 kasus kematian akibat Covid-19 di daerahnya. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 pasien Covid-19 yang meninggal banyak dipengaruhi oleh faktor komorbid dan dari 22 kasus pasien yang meninggal, 14 di antaranya belum menerima vaksinasi. 

Untuk rentang usia kematian pasien tersebut, paling banyak berusia 51 hingga 60 tahun, sebanyak 10 orang pasien. Sementara usia di atas 60 tahun sebanyak tujuh orang pasien," jelasnya. 

"Data tersebut bisa menjadi gambaran bahwa varian omicron tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi karena faktor penularannya yang lebih cepat, maka juga tidak boleh disepelekan," tegas Taj Yasin. 

Baik Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Provinsi Banten, lanjutnya, juga sependapat, bahwa varian Omicron tidak perlu dikhawatirkan. Namun demikian penularan Omicron yang cepat juga jangan disepelekan. 

Sejumlah kasus kefatalan yang terjadi umumnya karena belum divaksin dan pasien yang bersangkuta memiliki komorbid. Maka, wagub mengajak masyarakat yang belum divaksin, agar segera divaksin, terutama vaksin dosis satu dan kedua. 

Vaksin bisa memberikan perlindungan  dari serangan virus yang lebih parah/ fatal. Maka di samping vaksin, masyarakat juga harus tetap disiplin dan konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

"Ketika sedang berada di kerumunan banyak orang hindari dan jangan sampai melepas masker. Jaga jarak juga mesti diperhatikan dan sering mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun," tambah wagub.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement