REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Ledakan besar terjadi di pabrik petrokimia Yeochun NCC (YNCC) di Kota Yeosu, Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (11/2/2022) pagi waktu setempat. Akibatnya empat orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka.
Insiden ini terjadi saat bisnis di Korsel menghadapi pengawasan yang lebih ketat di bawah undang-undang baru. UU baru itu menghukum manajemen atas kecelakaan di tempat kerja. "Insiden itu terjadi selama uji kebocoran dalam proses pembersihan yang merupakan operasi prosedural yang dilakukan setiap empat tahun," kata seorang pejabat YNCC dalam sebuah pengarahan seperti dikutip laman Aljazirah, Jumat.
Kejadian nahas itu menyebabkan seluruh operasional pabrik dihentikan sementara waktu. "Tidak ada gangguan dalam produksi, tetapi kami telah sepenuhnya menghentikan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan,” ujar pihak pabrik.
"Jika dampaknya terbatas pada lokasi kejadian, gangguan pasokan tidak akan signifikan," imbuhnya.
Pabrik YNCC adalah fasilitas terbaru dari tiga fasilitas yang dioperasikan perusahaan di Yeosu. Pabrik itu mengubah nafta, campuran hidrokarbon cair yang sangat mudah terbakar, menjadi bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bahan kimia, karet sintetis, dan plastik.
Pabrik perengkahan nafta ketiga YNCC di Yeosu, sebuah kota pesisir sekitar 340 km barat daya Seoul, menghasilkan 470 ribu ton etilena per tahun (tpy). Undang-undang baru Korsel, yang mulai berlaku akhir bulan lalu, membawa satu atau lebih tahun penjara atau denda hingga 1 miliar won (834.028 dolar AS) pada pemilik bisnis dan manajemen yang dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan cedera atau kematian.