Sabtu 12 Feb 2022 08:20 WIB

Christian Eriksen Jadi Pemain Liga Premier Pertama dengan Implan

Christian Eriksen memiliki ICD sejak insiden pingsan musim panas lalu.

Rep: Fitriyanto/ Red: Nora Azizah
Paramedis menggunakan tandu untuk mengeluarkan Christian Eriksen dari lapangan setelah ia pingsan saat pertandingan grup B kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia di stadion Parken di Kopenhagen, Denmark.
Foto: Friedemann Vogel/Pool via AP
Paramedis menggunakan tandu untuk mengeluarkan Christian Eriksen dari lapangan setelah ia pingsan saat pertandingan grup B kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia di stadion Parken di Kopenhagen, Denmark.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christian Eriksen akan menjadi pemain Liga Premier pertama yang dipasangi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) dan sang gelandang yakin bahwa tidak akan ada pengulangan insiden musim panas lalu karena implan.

Berbicara secara eksklusif kepada Sky Sports News, dilansir Sabtu (12/2/2022), dalam sebuah wawancara luas, Eriksen mengatakan keluarganya sepenuhnya setuju dengan kembalinya dia, tidak ada batasan untuk apa yang dapat dia lakukan dengan pemasangan ICD, dia memikirkan Brentford bahkan sebelum mereka memanggilnya, dan bahwa  - meskipun dia tidak akan tersedia akhir pekan ini - kepulangannya tidak terlalu jauh.

Baca Juga

"Saya setuju bahwa ini adalah contoh ilmu pengetahuan modern," katanya dari ruang ganti di stadion Brentford.  

"Saya pernah mendengar tentang ICD sebelumnya, tetapi saya tidak pernah mengetahuinya sebanyak sekarang. Secara positif, sekarang banyak orang di dunia tahu bahwa jika Anda memiliki sesuatu dan Anda mendapatkan ICD, itu tidak menghentikan dunia Anda untuk hidup. Itu tergantung pada diagnosis tetapi, dengan ini, Anda lebih aman dengan ini daripada orang lain," tambahnya.

Eriksen mengaku, ia diberitahu bahwa dengan ICD tidak ada batasan. Ia hanya perlu membiarkannya sembuh selama beberapa bulan, dan setelahnya dapat melakukan apa pun. 

Eriksen sebelumnya berbicara tentang insiden mengerikan di Kopenhagen 12 Juni lalu, ketika dia pergi selama beberapa menit saat dia pingsan menjelang akhir babak pertama. Mantan bintang Tottenham dan Inter Milan itu mengatakan dia tidak mengingat momen-momen itu tetapi melihat apa yang telah terjadi pada keluarga, teman, dan rekan satu timnya telah mengubah pandangannya tentang kehidupan, jika bukan tentang sepak bola.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement