Sabtu 12 Feb 2022 13:54 WIB

Istilah Family Friendly Diminta Tidak Diberikan Bagi Kafe Penjual Minol

Konsep itu ukan untuk melabeli restoran ataupun kafe yang belum ramah keluarga.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, seluruh unsur di Kota Bogor perlu bekerja keras bergandengan tangan untuk mewujudkan visi Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga.
Foto: istimewa
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, seluruh unsur di Kota Bogor perlu bekerja keras bergandengan tangan untuk mewujudkan visi Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, pernyataan keberatan soal konsep family friendly atau ramah keluarga pada kafe dan resto Holywings, bukan ditujukan untuk Wali Kota Bogor. Di samping itu, dia meminta, agar konsep ramah keluarga tidak dipaksakan untuk melabeli kafe dan restoran yang belum ramah keluarga seperti Holywings yang masih menjual minuman beralkohol (minol).

“Pak Wali mengklarifikasi tentang berita salah satu media yang menyebutkan istilah family friendly Holywings itu dari beliau. Beliau tabayyun ke saya. Padahal, statemen saya tentang keberatan istilah konsep ramah keluarga Holywings itu bukan ditujukan untuk Wali Kota,” kata Atang, Sabtu (12/2).

Atang menegaskan, pernyataan tersebut ditujukan kepada siapapun. Baik pelaku usaha, tokoh masyarakat, ataupun pengambil kebijakan yang mengatakan konsep ramah keluarga bagi Holywings. Padahal, Holywings masih menjual minol meski di bawah 5 persen.

Di samping itu, Atang mengatakan, baik Pemkot Bogor maupun DPRD sama-sama jika konsep ramah keluarga itu diberikan untuk Kota Bogor. Bukan untuk melabeli restoran ataupun kafe yang belum ramah keluarga, tapi dipaksakan dengan istilah ramah keluarga. Sehingga, kata dia, seluruh unsur di Kota Bogor perlu bekerja keras bergandengan tangan untuk mewujudkan visi Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga.

“Saya pribadi tetap akan suarakan agar istilah family friendly itu tidak diteruskan bagi kafe restoran yang tetap menjual minol. Kenapa? Karena berita tentang konsep family friendly itu ada. Ditulis di media, di media sosial, dan perbincangan publik,” tegasnya.

Menurut Atang, pelabelan konsep itu sangat berbahaya jika diberikan pada tempat yang masih menjual minol. Dia pun mempertanyakan visi Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, tapi malah melabeli restoran dan kafe yang masih menjual minol dengan konsep ramah keluarga.

“Apakah kita sudah sampai pada tahap permisif yang begitu besar hingga anak-anak dan keluarga kita tidak masalah dengan minol tersebht? Padahal, dalam ajaran Islam sendiri sudah diatur jelas bahwa khamr atau minuman keras itu terlarang, berapapun kadarnya. Sementara, mayoritas warga Bogor adalah muslim,” ucapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, turut angkat bicara terkait ucapan Ketua DPRD Kota Bogor yang menilai kafe dan restoran Holywings tidak family friendly atau ramah keluarga. Menurutnya, konsep ramah keluarga yang sempat disebutnya diucapkan untuk menjelaskan Kota Bogor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement